Liputan6.com, Jakarta - Emiten milik Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) berhasil membalikkan rugi bersih menjadi laba bersih pada kuartal I 2023. Pada periode tersebut, Chandra Asri Petrochemical mencatatkan laba bersih USD 8,5 juta atau Rp 128,66 miliar (asumsi kurs Rp 15.014 per dolar AS), dibandingkan dengan rugi bersih sebesar USD 11,1 juta pada periode yang sama tahun lalu.
Perseroan mencatatkan pendapatan bersih sebesar USD 502,3 juta atau Rp 7,54 triliun dan EBITDA positif sebesar USD 66,1 juta, dibandingkan dengan EBITDA sebesar USD 24,1 juta pada kuartal I 2022, atau peningkatan sebesar 174 persen.
Baca Juga
Direktur Chandra Asri Petrochemical Suryandi menjelaskan, kuartal I 2023 menandai titik balik industri petrokimia. Pertumbuhan sebagian besar dipengaruhi oleh pemulihan ekonomi global, yang ditandai dengan kenaikan yang signifikan pada tingkat produksi Asia Tenggara, dan pembukaan kembali China setelah diangkatnya restriksi terkait COVID-19.
Advertisement
“Chandra Asri tetap teguh dalam ketahanan finansial dan berhasil mempertahankan neraca yang kuat, juga mempunyai fleksibilitas dalam menjalankan strategi bisnisnya,” kata Suryandi dalam keterbukaan informasi, ditulis Selasa (20/6/2023)
Pada 31 Maret 2023, perseroan memiliki liquidity pool sebesar USD 2,3 miliar yang terdiri dari kas dan setara kas sebesar USD 881 juta, Surat Berharga USD 997 juta, dan Fasilitas Committed Revolving Credit sebesar USD422 juta.
Sementara itu, pada 27 Februari 2023, perseroan berhasil mengakuisisi 70 persen saham di Krakatau Daya Listrik (KDL, bisnis ketenagalistrikan) dan 49 persen saham di Krakatau Tirta Industri (KTI, bisnis air) melalui special purpose vehicle, PT Chandra Daya Investasi.
Selesaikan Mou dengan INA
Rangkaian transaksi bolt-on di sektor infrastruktur diarahkan untuk menghasilkan kinerja bisnis yang lebih kuat dengan risiko yang lebih kecil, melalui penciptaan ekosistem yang terintegrasi dan sinergi dalam kompleks industri di kawasan Cilegon. Ini adalah bagian dari strategi Programmatic M&A Perseroan, memanfaatkan kekuatan finansial Chandra Asri dan reputasi yang solid sebagai Mitra Pertumbuhan.
Sementara volatilitas yang diperkirakan akan terus berlanjut karena ketidakpastian geopolitik dan harga energi yang sedang berlangsung, Perseroan tetap yakin akan prospek jangka panjangnya dan melaksanakan rencana ekspansinya dengan disiplin dan fokus.
Pada kuartal I 2023, Chandra Asri menyelesaikan dan menandatangani MoU dengan INA, sovereign wealth fund, untuk bersama-sama mengembangkan pabrik chlor-alkali skala dunia di Indonesia, yang dirancang untuk melayani industri hilir Indonesia yang berkembang dan berfokus pada rantai nilai kendaraan listrik (EV).
“Sebagai bagian dari percepatan rencana investasi, Perseroan juga telah menunjuk pemberi lisensi terkemuka dunia dan melanjutkan proses penawaran FEED,” ujar dia.
Advertisement
Perkuat Bisnis Energi
Sebelumnya, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) atau Grup Chandra Asri mengumumkan investasi signifikan di sektor infrastruktur energi melalui anak perusahaan yang dimiliki secara mayoritas yaitu PT Krakatau Daya Listrik (KDL). Investasi tersebut dibagi menjadi dua tahap dengan nilai hingga USD 200 juta atau Rp 2,97 triliun (asumsi kurs Rp 14.857 per dolar AS)
Pertama, KDL akan meningkatkan kepemilikannya di PT Krakatau Posco Energy (KPE), perusahaan patungan (JV) dengan POSCO, pembuat baja terkemuka dunia, menjadi 45
Kedua, KDL akan melakukan investasi bersama sesuai dengan kepemilikan sahamnya untuk mendukung rencana ekspansi KPE dalam membangun pembangkit listrik baru berkapasitas 200 megawatt (MW) setelah Final Investment Decision (FID) diambil.
Dengan jalur pertumbuhan normal, total kapasitas pembangkit listrik KDL akan meningkat menjadi 300MW, yang terdiri dari 120MW pembangkit listrik gabungan yang sudah dimiliki sebelumnya ditambah dengan 180MW dari kepemilikan sahamnya di KPE setelah perluasan investasi yang direncanakan (yaitu 45 persen dari 400MW).
Presiden Direktur dan CEO Chandra Asri, Erwin Ciputra mengatakan, transaksi ini menandai tonggak penting dalam perluasan dan pertumbuhan dari kolaborasi antara Chandra Asri dan POSCO, didukung oleh keyakinan kami terhadap arah strategis dan potensi pertumbuhan Krakatau Daya Listrik dan Krakatau Posco Energi.
Langkah ini memperkuat komitmen perseroan untuk memperdalam kemitraan strategis dan memperkuat posisi sebagai investor utama di sektor energi.
"Kami senang dapat membuka sinergi yang jelas yang terefleksi dengan keberhasilan akuisisi Krakatau Daya Listrik oleh anak Perusahaan kami, PT Chandra Daya Investasi (CDI) pada Februari 2023, untuk menumbuhkan dan mengembangkan basis kekuatan industri Indonesia di Cilegon," kata Erwin dalam keterbukaan informasi, Senin (12/6/2023)
Strategi Perseroan
Akuisisi yang terstruktur, spesifik, dan terarah ini didukung oleh PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Ini adalah bagian dari strategi M & A Programmatic dari Grup Chandra Asri sebagai upaya memperluas dan memperkuat bisnis infrastrukturnya dengan serangkaian kesepakatan bolt-on untuk memberikan kinerja yang lebih kuat dengan risiko yang lebih kecil, memanfaatkan kekuatan keuangan grup dan reputasi yang solid sebagai mitra pertumbuhan bagi perusahaan global kelas dunia.
Peningkatan kepemilikan KPE oleh Chandra Asri berfungsi untuk menciptakan peran yang lebih aktif bagi perusahaan dalam membentuk lanskap energi Indonesia, terutama melalui KPE yang menyediakan solusi energi yang andal dan hemat biaya dengan dampak lingkungan yang minimal.
Dengan menggabungkan sumber daya, keahlian, dan pengetahuan pasar mereka, pemegang saham Chandra Asri dan POSCO bertujuan untuk mendorong inovasi, meningkatkan efisiensi operasional, dan memberikan nilai unggul kepada pelanggan serta pemangku kepentingan mereka.
Advertisement