Liputan6.com, Jakarta PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) mencatatkan pendapatan senilai USD 1,66 miliar per akhir kuartal III 2023.
Raihan ini turun 14,43 persen year on year (YoY) dibandingkan realisasi pendapatan perusahaan per akhir kuartal III 2022 senilai USD 1,94 miliar.
Baca Juga
Merujuk laporan keuangan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (2/11/2023), pendapatan TPIA per kuartal III 2023 didominasi oleh penjualan polyolefin sebesar USD 1,12 miliar dan olefin sebesar USD 662,01 juta.
Advertisement
TPIA juga membukukan penjualan styrene monomer USD 185,53 juta, penjualan butadiene USD 131,36 juta, penjualan MTBE & butene-1 USD 93,94 juta, penjualan listrik USD 49,23 juta, dan sewa tangka dan dermaga USD 6,37 juta.
Seluruh pendapatan dari masing-masing segmen bisnis tersebut kemudian dikurangi oleh eliminasi sebesar USD 595,55 juta.
Bersamaan dengan itu, TPIA menanggung beban pokok pendapatan sebesar USD 1,59 miliar per kuartal III 2023, atau berkurang 18,46 persen YoY dibandingkan beban pokok pendapatan per kuartal III 2022 sebesar USD 1,95 miliar.
Di sisi lain, beban penjualan TPIA meningkat 13,67 persen YoY menjadi USD 54,21 juta per kuartal III 2023 dibandingkan sebelumnya USD 47,69 juta.
Begitu juga dengan beban keuangan TPIA yang bertambah 68,87 persen YoY menjadi USD 97,98 juta per kuartal III 2023, dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar USD 58,02 juta.
Hingga kuartal III 2023, TPIA masih mengalami rugi bersih periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 21,38 juta. Angka ini menyusut 80,83 persen YoY dibandingkan rugi bersih yang diderita perusahaan per kuartal III 2022 senilai USD 111,54 juta.
TPIA memiliki total aset sebanyak USD 4,99 miliar hingga kuartal III 2023, tumbuh tipis 1,42 persen dibandingkan total aset per akhir 2022 sebesar USD 4,92 miliar.
Pada akhir kuartal III 2023, liabilitas TPIA tercatat sebesar USD 2,17 miliar atau naik 2,35 persen dibandingkan liabilitas per akhir 2022 senilai USD 2,12 miliar. Ekuitas TPIA juga tumbuh 0,71 persen dari USD 2,80 miliar pada akhir 2022 menjadi USD 2,82 miliar pada akhir kuartal III 2023.
Anak Usaha Chandra Asri Kembangkan Bisnis Pembangkit Panel Surya, Ini Alasannya
PT Krakatau Daya Listrik (KDL), anak usaha Chandra Asri Group di bidang infrastruktur yang dimiliki secara mayoritas, berhasil mengembangkan usaha pembangunan pembangkit panel surya dengan empat mekanisme yang berbeda sebagai salah satu upaya menyediakan solusi energi baru terbarukan (EBT).
Perusahaan telah berhasil memasang panel surya di berbagai proyek, termasuk industri dan ritel, dengan total kapasitas listrik energi baru terbarukan mencapai 958 kWp dan ditargetkan proyek PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) yang akan dikerjakan mencapai 3 MWp di tahun 2023.
Keberhasilan pembangunan panel surya ini, baik untuk pelanggan maupun di wilayah usaha sendiri, dapat menghemat pemakaian listrik hingga 40 persen per tahun, serta mengurangi emisi karbon mencapai 561 ton CO2/tahun.
Inovasi ini merupakan salah satu upaya KDL untuk memberikan kontribusi terhadap upaya pemerintah dalam mencapai target energi baru terbarukan sesuai dengan Peraturan Presiden (PERPRES) Nomor 112 Tahun 2022.
Direktur Utama Krakatau Daya Listrik Nandang Hariana mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk memberikan solusi dalam menyediakan energi listrik yang lebih ramah lingkungan melalui berbagai inovasi.
"Dengan pengembangan empat mekanisme panel surya KDL, kami telah menyediakan solusi energi listrik yang baru terbarukan untuk industri maupun retail seperti perumahan sekaligus mendukung Pemerintah dalam mendorong penggunaan energi baru terbarukan,” ujar dia dalam keterbukaan informasi, dikutip Minggu (17/9/2023).
Advertisement
4 Mekanisme
KDL memiliki empat mekanisme dalam pemasangan solar panel, antara lain:
● Solar On Grid System mengintegrasikan panel surya dengan jaringan listrik, memungkinkan energi yang dihasilkan langsung disalurkan melalui jaringan listrik tanpa memerlukan baterai sebagai penyimpanan cadangan.
● Solar Off Grid System beroperasi secara mandiri tanpa koneksi ke jaringan listrik, memerlukan penyimpanan energi dalam baterai untuk penggunaan berdasarkan kapasitas baterai.
● On Grid with Battery Back-Up System, di mana panel surya mengalirkan energi ke jaringan listrik dan menyimpan kelebihan energi dalam baterai sebagai cadangan saat matahari tidak bersinar.
● Solar Hybrid System menggabungkan berbagai sumber energi untuk memenuhi kebutuhan listrik bangunan dan memungkinkan integrasi antara sistem yang berbeda. Dengan berbagai pilihan ini, KDL dapat memberikan solusi pemasangan panel surya yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan.