Indonesia Kendaraan Terminal Tebar Dividen Interim Rp 21,7 per Saham, Catat Jadwalnya

PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) akan membagikan dividen tunai interim pada 15 Januari 2024.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 15 Des 2023, 08:42 WIB
Diterbitkan 15 Des 2023, 08:42 WIB
Indonesia Kendaraan Terminal Tebar Dividen Interim Rp 21,7 per Saham, Catat Jadwalnya
PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) akan membagikan dividen tunai interim sebesar Rp 39,46 miliar atau Rp 21,7 per saham. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) akan membagikan dividen tunai interim sebesar Rp 39,46 miliar atau Rp 21,7 per saham. Rencana tersebut sesuai dengan keputusan Direksi yang telah disetujui Dewan Komisaris pada 14 Desember 2023. Pembagian dividen mengacu data keuangan perseroan per 30 Juni 2023.

Pada periode tersebut, perseroan membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 78,92 miliar, naik 73,77 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 45,42 miliar. Capaian laba itu sejalan dengan pendapatan Indonesia Kendaraan Terminal yang tumbuh 21,37 persen menjadi Rp 366,96 miliar dari Rp 302,34 miliar pada Juni 2022.

Pada periode tersebut, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya tercatat sebesar Rp 303,56 miliar dengan total ekuitas Rp 531,25 miliar. Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (15/12/2023), berikut jadwal pembagian dividen interim PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk:

  • Tanggal Cum Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 28 Desember 2023
  • Tanggal Ex Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 29 Desember 2023
  • Tanggal Cum Dividen di Pasar Tunai: 2 Januari 2024
  • Tanggal Ex Dividen di Pasar Tunai: 3 Januari 2024
  • Tanggal Daftar Pemegang Saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai: 2 Januari 2024 pukul 16.00 WIB
  • Tanggal Pembayaran Dividen: 15 januari 2024

Pada penutupan perdagangan saham Kamis, 14 Desember 2023, saham IPCC menguat 2,13 persen ke posisi Rp 720 per saham. Saham IPCC berada di level tertinggi Rp 720 dan terendah Rp 700 per saham. Kapitalisasi pasar tercatat Rp 1,31 triliun.

Tebar Dividen Final

Pemerintah Berencana Memacu Aturan Ekspor Industri Otomotif
Mobil siap ekspor terparkir di PT Indonesia Kendaraan Terminal, Jakarta, Rabu (27/3). Pemerintah berencana memacu ekspor industri otomotif dengan harmonisasi skema PPnBM, yaitu tidak lagi dihitung dari kapasitas mesin, tapi pada emisi yang dikeluarkan kendaraan bermotor. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya diberitakan, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Selasa, 27 Juni kemarin.

Salah satu mata acara yang diusung dalam rapat tersebut adalah penetapan penggunaan laba bersih tahun buku 2022.

Mengutip hasil RUPST, pemegang saham perseroan menyetujui 70 persen atau sebesar Rp 113,34 miliar akan dibagikan sebagai dividen tunai.

Sebelumnya, perseroan telah membagikan dividen interim atas laba bersih tahun buku 2022 sebesar Rp 22,7 miliar atau setara Rp 12,49 per lembar. Sehingga sisa dividen final yang akan dibagikan berjumlah Rp 90,5 miliar atau setara Rp 49,77 per saham.

"Pembagian dividen ini merupakan apresiasi dari Manajemen kepada para pemegang saham loyal yang telah mendukung pencapaian IPCC," kata Direktur Utama IPCC, Sugeng Mulyadi dalam keterangan resmi, Rabu (28/6/2023).

Selain dibagikan sebagai dividen, sebesar Rp 2 miliar atau setara 1,24 persen dari laba 2022 akan digunakan sebagai cadangan wajib. Sisanya 28,76 persen atau sekitar Rp 46,52 miliar akan digunakan sebagai laba ditahan.

Sepanjang 2022, IPCC catatkan laba tahun berjalan sebanyak Rp 161,72 miliar atau mengalami peningkatan sebanyak 169,29 persen YoY. Sebelumnya, manajemen memperkirakan pencapaian laba akhir di tahun 2022 ialah di angka antara Rp 130-150 miliar.

 

Peningkatan Kinerja

Pemerintah Berencana Memacu Aturan Ekspor Industri Otomotif
Mobil siap ekspor terparkir di PT Indonesia Kendaraan Terminal, Jakarta, Rabu (27/3). Pemerintah berencana memacu ekspor industri otomotif dengan harmonisasi skema PPnBM, yaitu tidak lagi dihitung dari kapasitas mesin, tapi pada emisi yang dikeluarkan kendaraan bermotor. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Raihan laba itu sejalan dengan pendapatan IPCC yang tumbuh 40,58 persen menjadi sebanyak Rp 726,57 miliar dari pencapaian di tahun sebelumnya sebesar Rp 516,84 miliar.

"Adanya peningkatan kinerja dari IPCC di sepanjang 2022 memberikan sentimen positif pada saham IPCC. Di sisi lain, selain peningkatan harga saham IPCC, para investor pemegang saham pun juga akan mendapatkan dividen atas pencapaian kinerja kami," jelas Sugeng.

Dengan besaran dividen Rp 49,77 per lembarnya dan asumsi harga rata-rata saham IPCC dalam beberapa waktu terakhir ini di level 725, maka yield-nya adalah sebesar 6,86 persen.

"Yield itu tentunya ini lebih baik dari imbal hasil deposito perbankan yang saat di kisaran 2 persen hingga 5 persen untuk Deposito 12 bulan, sehingga memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham IPCC,” imbuh Sugeng.

 

Rencana Belanja Modal 2024

Pembukaan Awal Tahun 2022 IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya diberitakan, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) menyiapkan anggaran belanja modal sebesar Rp 35 miliar pada 2023. Dana belanja modal akan berasal dari kas internal.

Direktur Operasi dan Teknikal PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk, Bagus Dwipoyono menuturkan, belanja modal 2023 untuk investasi yang merupakan lanjutan investasi tahun sebelumnya. Belanja modal sebesar Rp 35 miliar digunakan untuk perbaikan lapangan dan pembangunan gedung parkir baru.

“Tahun depan akan dilakukan tambah kapasitas gedung parkir lima lantai. 3,8 hektar tambah kapasitas 2.000 unit mulai dikerjakan tahun ini. Dilakukan konstruksi awal tahun depan,” ujar Bagus saat media gathering IPCC, ditulis Jumat (26/5/2023).

Bagus mengatakan, saat ini rencana tersebut masih dalam tahap design.Perseroan belum dapat jelaskan detil mengenai realisasi dana belanja modal hingga Mei 2023 yang sudah dianggarkan.

Dana belanja modal untuk pembangunan gedung parkir ini dilakukan perseroan lantaran kapasitas saat ini sudah cukup padat. Karena itu, perseroan akan meningkatkan belanja modal Rp 150 miliar-Rp 200 miliar pada 2024. Dana belanja modal itu akan berasal dari kas internal hal ini seiring perseroan menyatakan punya pendanaan cukup kuat.

“Pertumbuhan trafik cukup tinggi, kapasitas dekati 70 persen.Untuk gedung parkir Rp 100 miliar itu parkir kendaraan bangun kapasitas 5 hektar,” ujar Direktur Utama Indonesia Kendaraan Terminal, Sugeng Mulyadi.

Ia mengatakan, dengan peningkatan kapasitas juga untuk optimalkan layanan sehingga ekspor tidak terganggu.Pihaknya tak ingin ekspor terganggu hanya karena kapasitas tidak memenuhi. Pembangunan gedung parkir itu diperkirakan memakan waktu 1-1,5 tahun.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya