Liputan6.com, Jakarta PT Cerestar Indonesia Tbk (TRGU) mengumumkan kinerja perseroan tahun buku 2023 yang berakhir pada 31 Desember 2023. pada periode tersebut, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp 5,87 triliun. Pendapatan itu melonjak 63% dari pendapatan tahun 2022 yang sebesar Rp 3,61 triliun.
Pendapatan tersebut diperoleh dari penjualan di dalam negeri sebesar Rp 5,73 triliun dan ekspor Rp 111,93 miliar. Terhadap pendapatan tersebut, penjualan tepung terigu memberi kontribusi sebesar 52%, sedangkan penjualan bahan pakan ternak berkontribusi sebesar 36% pada 2023, yang sebelum hanya berkontribusi sekitar 10-20%, karena bisnis bahan pakan ternak ini baru dimulai di November 2022.
“Kerja keras seluruh jajaran karyawan telah membuahkan pertumbuhan pendapatan yang sangat signifikan. Penjualan tepung terigu Perseroan yang terus meningkat, ditambah penjualan produk bahan pakan ternak yang juga terus bertumbuh ini memberikan harapan, bahwa kinerja TRGU akan dapat terus berkesinambungan," kata Direktur Utama Cerestar Indonesia, Indra Irawan dalam keterangan resmi, dikutip Senin (15/4/2024).
Advertisement
Seiring peningkatan pendapatan, beban pokok penjualan sepanjang 2023 meningkat dari Rp3,32 triliun, menjadi Rp 5,66 triliun di tahun 2023. Laba kotor tercatat sebesar Rp 216,34 miliar, dibandingkan tahun sebelumnya yang Rp 290,64 miliar. Sehingga laba kotor perseroan pada 2023 susut menjadi Rp 216,34 miliar dari Rp 290,64 miliar pada 2022.
Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa, sapanjang 2023 perseroan membukukan beban penjualan dan distribusi sebesar Rp 8,93 miliar, beban umum dan administrasi Rp 59,17 miliar. Kemudian beban keuangan Rp 148,08 miliar, pendapatan keuangan Rp 1,03 miliar, kerugian kurs mata uang asing Rp 653,77 juta dan pendapatan lain-lain Rp 1,69 juta.
Setelah dikurangi beban pajak penghasilan, perseroan membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada 2023 sebesar Rp 1,56 miliar. Laba itu turun 96,87 persen dari laba 2022 yang tercatat sebesar Rp 49,69 miliar.
Aset sampai dengan akhir 2023 turun menjadi Rp 3,24 triliun dari Rp 3,53 triliun pada 2022. Liabilitas pada 2023 turun menjadi Rp 2,23 triliun dari Rp 2,5 triliun pada 2022. Sementara ekuitas pada 2023 turun menjadi Rp 1,02 triliun dibandingkan kahir 2022 yang sebesar Rp 1,03 triliun.
Â
Antisipasi Lonjakan Permintaan Tepung
Guna mengantisipasi permintaan tepung terigu yang terus meningkat seiring pergeseran pola konsumsi generasi muda, Perseroan telah memastikan ketersediaan produk yang didukung oleh keberadaan pabrik tepung terigu berkapasitas 1.600 MT/hari di Gresik (Jawa Timur).
Selain itu, Perseroan juga sedang melakukan penambahan mesin-mesin baru untuk meningkatkan kapasitas produksi sebesar 600 MT/hari di pabrik tepung terigu Gresik tersebut. Mesin-mesin baru ini direncanakan akan sudah dapat beroperasi pada kuartal kedua atau awal kuartal ketiga tahun 2024, sehingga total kapasitas pabrik tepung terigu di Gresik akan mencapai 2.200 MT/hari setelah beroperasi penuh.
Selain pabrik tepung terigu di Gresik tersebut, TRGU juga memiliki processing & packaging facility untuk bahan pakan ternak dengan kapasitas 38.000 MT di Cilegon (Banten), serta Silo (tempat penyimpanan gandum) berkapasitas 140.000 MT.
Advertisement