Twitter Jadi Rebutan Dua Bursa Saham AS

Bursa saham Nasdaq dan NYSE bersaing ketat untuk memikat Twitter menjadi emiten di perusahaannya masing-masing.

oleh Syahid Latif diperbarui 17 Sep 2013, 20:45 WIB
Diterbitkan 17 Sep 2013, 20:45 WIB
saham-twitter-130917b.jpg
Rencana penawaran umum perdana (initial public offering-IPO) saham jejaring media sosial, Twitter, menjadi incaran bursa saham di Amerika Serikat. Twitter sendiri belum memutuskan akan mencatatkan saham di bursa saham New York Stock Exchange (NYSE) atau Nasdaq Stock Market.

"IPO Twitter akan menjadi transaksi paling mencolok," kata Executive Vice Presiden NYSE Euronext, Scott Cutler seperti dikutip laman Bloomberg, Selasa (17/9/2013).

Cutler memastikan pihaknya akan terus bersaing untuk mendatangkan Twitter sebagai penghuni NYSE. "Sampai saat ini belum ditentukan," katanya.

Menjerat Twitter sebagai emitten NYSE akan memperkuat posisi bursa saham tersebut diantara perusahaan-perusahaan teknologi baru setelah terlibat dalam persaingan sengit dengan bursa efek lainnya.

Sementara bagi Nasdaq, kehadiran Twitter merupakan peluang untuk meraih kembali kejayaan sekaligus pemulihan dari kesalahan teknis dari proses IPO Facebook tahun lalu.

"Kami sangat berharap bisa mendapatkan Twitter," kata Executive Vice President dari Nasdaq OMX Group Inc, Bruce Aust.

Sayangnya juru bicara Twitter, Jim Prosser memilih tak berkomentar dengan persaingan dua bursa saham tersebut.

Pekan lalu, Twitter mengatakan telah mendaftarkan dokumen IPO tanpa menjelaskan detil waktu pelaksanaan maupun target penawaran.

Perusahaan memilih merahasiakan rencana IPO setelah melayangkan pendaftaran ke US Securities and Exchange Commision. (Shd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya