Ini Penyakit yang Gerogoti Pak Raden

Sebelum meninggal dunia, kondisi kesehatan Pak Raden sempat menurun drastis sejak beberapa hari sebelumnya.

oleh Sapto Purnomo diperbarui 31 Okt 2015, 11:00 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2015, 11:00 WIB
Semangat Pak Raden Saat Mendongeng di Kursi Roda
Menurut Pak Raden, membaca atau mendengarkan dongeng pada anak sangat penting untuk tumbuh kembang mereka, Jakarta, Minggu (2/11/2014). (Liputan6.com/Miftahul Hayat)

Liputan6.com, Jakarta Suyadi atau yang lebih dikenal dengan sosok Pak Raden, menghembuskan napas terakhirnya diusia 82 tahun, 30 Oktober 2015. Sebelum meninggal, Pak Raden sempat dirawat di ICU Rumah Sakit Pelni, Petamburan, Jakarta Pusat.

Sebelum meninggal dunia, kondisi kesehatan Pak Raden sempat menurun drastis sejak beberapa hari sebelumnya. Hal itu diungkapkan oleh Nanang, pria yang sudah merawat pak Raden selama 39 Tahun.

Akhirnya diketahui penyakit yang diderita pria yang dikenal selalu berpakaian khas Jawa dengan blangkon dan kumis tebalnya itu yaitu infeksi pada paru. Hal itu yang membuat Pak Raden terlihat seperti menderita.

Seorang kerabat memandang wajah Pak Raden (Liputan6.com/Fasial R. Syam)

"Saya sempet menyaksikan beliau sesak napas. Saya kira terlalu gemuk, ternyata beliau menderita infeksi paru paru," kata Ratih Sanggarwati, keponakan Pak Raden, ditemui saat melayat dirumah duka di Petamburan III, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (31/10/2015).

Meski paru-parunya terinfeksi, pria yang gemar memelihara kucing itu tak mau terlihat sakit di depan saudara ataupun orang terdekatnya. Ia selalu mengatakan kalau kondisi kesehatannya sangat baik.

Meski tak mengenal dekat secara pribadi, namun Pepeng Naif mengaku sangat kehilangan sosok Pak Raden. [Foto: Ferry Noviandi/Liputan6.com]

"Beliau selalu bilang `saya sehat`. Beliau seolah menyembunyikan penyakitnya di depan keluarga," ujar Ratih yang tak mengetahui pamannya mengidap infeksi paru-paru. "Kalau sejak kapan saya juga kurang tahu?!" jawab Ratih singkat.

Sementara itu, Pak Raden ingin sekali membuat pameran buku wayang dan biografi. Sayangnya, impiannya belum bisa terwujud karena Pak Raden telah menutup mata selamanya.

(Pur/Des)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya