Liputan6.com, Jakarta - Penipuan juga rentan dialami oleh para musisi. Tak jujurnya pengguna jasa atau klien dalam menggunakan jasa musikus, seringkali berujung pada tak transparannya pembayaran honor manggung dan royalti saat manggung.
Barry Manoch, vokalis dan rapper grup band Saint Loco, membenarkan kejadian tersebut kerap menimpa para musikus. Kebanyakan, menurut dia, terjadi di kalangan musisi indie.
Advertisement
Baca Juga
"Karena itu kita butuh wadah untuk mempertemukan customer atau klien dengan musikus dengan cara yang transparan," ucap Barry Manoch saat ditemui di sela-sela peluncuran SkyArk di kawasan Petogogan, Jakarta Selatan, Sabtu (4/6/2016).
Wadah yang dimaksud Barry Manoch, memungkinkan pengguna jasa atau klien atau event organizer dan musikus untuk melakukan perbincangan soal harga dan pembayaran secara online. Dengan begitu, para musikus tak akan kerepotan mengurus honor setelah manggung atau rekaman album.
"Seringkali ada oknum yang memainkan harga musikus saat ingin manggung. Tapi, rekan musikus juga enggak tahu soal transparansi, berapa yang sebenarnya mereka dapat. Sebetulnya itu masuk dalam wilayah merugikan," ia melanjutkan.
Saat ini, menurut pelantun lagu "Microphone Anthem" ini, para musikus sudah mulai menggunakan aplikasi bernama SkyArk. "Ini wadah sih sebenarnya buat kita. Dimana proses pembayaran jasa musisi, bisa dilakukan dengan client ataupun customernya langsung. Enggak pakai perantara lagi," ia mengakhiri. (Gie)