Liputan6.com, Jakarta- Kompetisi bola basket pelajar SMA terbesar di Indonesia, DBL, akan kembali menggelar babak final DBL Jakarta 2024 di Indonesia Arena pada 6 Desember 2024. Ini menjadi kali kedua final DBL Jakarta dilangsungkan di venue FIBA World Cup 2023.
Empat tim SMA akan mendapat kesempatan mentas di Indoensia Arena setelah melalui serangkaian persaingan sengit yang dimulai dari empat region dilanjutkan fase championship sejak agustus lalu.
Partai final ulangan musim lalu akan kembali tersaji. Di persaingan putri, final tahun ini mempertemukan sang juara bertahan tiga musim beruntun, SMAN 70 Jakarta yang kembali ditantang oleh SMA Jubilee Jakarta.
Advertisement
Sementara itu, gelar juara bertahan putra yang dipegang SMA Jubilee Jakarta, dalam ancaman SMA Bukit Sion yang ingin mengukir sejarah dengan meraih juara. Mereka pasti ingin balas dendam kepada SMA Jubilee Jakarta, atas kekalahan tipis di final tahun lalu yang berakhir dengan skor ketat 53-52.
Menuju fase puncak bergengsi yang akan digelar di venue kelas dunia tersebut, DBL Indonesia sebagai penyelenggara menggelar acara Road to Final DBL Jakarta di Indonesia Arena. Bertempat di atrium Cilandak Town Square (Citos), Jakarta Selatan. Berlangsung selama tiga hari, mulai Sabtu hingga Senin (16-18 November).
Keempat tim finalis yang akan berlaga di Indonesia Arena itu diperkenalkan ke publik pada acara ini. Satu per satu, mulai dari pemain, pelatih, hingga ofisial tim diperkenalkan. Lebih istimewa lagi, orang tua dan keluarga dari para pemain juga turut dihadirkan pada acara ini.
Romy Candra Punya 2 Anak di DBL Jakarta 2024
Peran dan dukungan dari orang tua sangat penting bagi para student athlete, yang akan berlaga pada Final DBL Jakarta 2024 di Indonesia Arena, tanggal 6 Desember nanti. Apalagi, mereka akan tampil di hadapan langsung belasan ribu penonton.
Romy Chandra, mantan pemain dari klub profesional Pelita Jaya dan Timnas Indonesia. Termasuk salah satu orang tua dari para finalis yang total memberi dukungan itu. Pria yang akrab disapa Gepeng ini merupakan orang tua dari dua pemain putri SMAN 70 Jakarta (Seventy), Kamila Rara Islami dan Kayla Rara Imani.
Sejatinya, Gepeng memiliki tiga anak kembar. Dua putrinya tergabung dalam Seventy, sementara satu putranya adalah pemain putra SMAN 6 Jakarta, Abdul Kareem Nara Ichsani. Sayang, langkah tim yang dibela Kareem harus terhenti di semifinal.
“Anak-anak awalnya gak begitu tertarik dengan basket, tapi saya push mereka untuk lebih mengenal olahraga ini. Karena menurut pengalaman pribadi, basket itu banyak manfaatnya. Seperti membentuk rasa disiplin, komunikasi, sampai ke karakter anak. Di luar itu, selebihnya bonus lah buat saya,” kata Romy.
Musim lalu, Gepeng ikut larut dalam euforia keberhasilan kedua putri kembarnya meraih gelar juara bagi tim basket sekolahnya. Pada Final DBL Jakarta edisi 2023, yang juga digelar di Indonesia Arena. ”Saat itu, mereka masih menjalani musim debut bagi tim basket sekolahnya (SMAN 70 Jakarta). Musim ini, pastinya tekanan dan tuntutan yang ada di pundak mereka jadi lebih besar lagi,” sambungnya.
Advertisement
Dukungan Keluarga untuk Peseta DBL
Kalau Rommy Chandra lebih banyak memberi dukungan dari luar lapangan. Beda halnya dengan Hanny Briklin Wanda Ndelo yang berperan sebagai Companion Parent bagi tim basket putra SMA Jubilee Jakarta. Dia adalah ibu dari Timothy Marvel Christianto, student-athlete kelas XII yang merupakan pemain andalan Jubilee.
Sepanjang perjalanan menuju gelaran puncak, Timothy benar-benar ditemani langsung oleh ibunya. Mulai dari kompetisi tingkat region (North & Central), fase Championship, hingga Final di Indonesia Arena, tanggal 6 Desember mendatang.
"Pasti sebagai orang tua kita bangga ya, karena gak mudah bisa sampai di tahap ini. Karena saya sebagai orang tua juga melihat perjuangan mereka yang luar biasa. Jadi kalau mereka bisa lolos ke Indonesia Arena untuk kedua kalinya, ya mereka layak. Karena itu buah dari kerja keras yang sudah mereka lakukan,” ucap Hanny.
Terpilih sebagai orang tua pendamping merupakan keinginan mutlak dari ibunda Timothy. Karena dirinya ingin mendukung langsung sang buah hati. Meski sebelumnya tak tahu menahu soal olahraga bola basket.
“Sebagai orang tua memang selalu dukung. Segala sesuatu yang positif, memang harus didukung. Saya kebetulan tidak terlalu mengerti basket, tapi saya selalu ada bersama anak saya untuk memberi semangat. Menemani dia berjuang, karena hidup ini penuh pengorbanan,” imbuhnya.
Kontribusi dukungan dari keluarga, para guru, terlebih sekolah sangat penting bagi keberhasilan para student-athlete. DBL Indonesia sebagai penyelenggara kompetisi basket pelajar terbesar di Indonesia yang diselenggarakan di 31 Kota, 23 Provinsi ini. Sangat memahami pentingnya dukungan dari orang terdekat itu.
”Kami melibatkan mereka (orang tua) juga guru, untuk ikut serta mendampingi masing-masing student-athlete pada sesi pemanggilan pemain di lapangan jelang laga final putra maupun putri. Hal ini dilakukan pada final DBL Seri Jatim di Surabaya, Seri Jabar di Bandung, pun demikian dengan Final DBL Jakarta di Indonesia Arena, 6 Desember nanti,” ujar Donny Rahardian, Wakil Direktur DBL Indonesia.
Di tahun ini, DBL juga menambah kapasitas penonton. Pada 2023 lalu, Final DBL Jakarta di Indonesia Arena dipenuhi oleh 12.000 penonton. Kini, DBL menambah kapasitas menjadi 15.000 penonton.