Liputan6.com, Jakarta - Andhara Early tampaknya menjadi salah satu pihak yang paling terpukul atas insiden perampokan keji di Pulomas, 26 Desember 2016. Pasalnya, artis 37 tahun tersebut merupakan salah satu sanak saudara keluarga besar mantan istri mendiang Dodi Triono, sang empunya rumah mewah.
Mendengar keponakannya sendiri, Diona Arika dan Dianita Gemma tewas dalam tragedi tersebut, Andhara Early sangat terkejut. Apalagi, keponakannya tewas dengan cara yang tak lazim.
Advertisement
Baca Juga
"Kaget pasti, syok luar biasa, tangan gemetar, keringat dingin, enggak tahu mau apa. Buka HP, enggak tahu mau hubungi siapa," ujar Andhara Early, saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Senin (9/1/2017).
Batinnya pun semakin tersiksa dengan pemberitaan soal perkembangan kasus di berbagai media. Andhara Early tampaknya tak ingin membayangkan lebih jauh kejadian mengerikan yang menimpa keponakannya tersebut.
"Saya juga meminimalisasi untuk baca beritanya lagi karena enggak mau berlarut-larut," tutur Andhara Early. Saat ini, Andhara Early justru merasa perlu membantu meringankan beban keluarga yang ditinggalkan, termasuk sang keponakan yang menjadi korban hidup perampokan sekaligus penyekapan tersebut, Zanette Kalila atau Anet.
"Fokusnya lebih ke keluarga saja, kasih support ke keluarga yang ditinggalkan. Buat Anet saja. Karena itu yang jauh lebih penting. Kita harus move on karena trauma ini bakal terus ada, enggak bakal hilang satu atau dua tahun, tapi berkelanjutan," tutur Andhara Early sambil menahan air matanya. (fei)