Diproduseri Glenn Fredly, Ridho Slank Kolaborasi Bareng Opa Bing

Ridho dan Opa Bing sempat tampil di depan Presiden Joko Widodo

oleh Aditia Saputra diperbarui 11 Mar 2017, 07:00 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2017, 07:00 WIB
Ridho dan Opa Bing
Ridho Slank Bareng Maestro Gitar Hawaiian dan Glenn Fredly

Liputan6.com, Jakarta Gitaris Slank, Ridho Hafiedz menggandeng musisi legendaris asal Ambon, Bing Leiwakabessy dalam kolaborasinya. Penampilan keduanya pun sudah disaksikan langsung Presiden Joko Widodo dan juga tamu-tamu asing yang sedang berkunjung ke Indonesia.

Ridho dan Opa Bing bersama Presiden Joko Widodo

Keinginan Ridho untuk menggandeng maestro gitar hawaiian asal Maluku yang kini berusia 94 tahun ini bukannya tanpa alasan. Dirinya menganggap sinergi keduanya terjadi karena idenya yang ingin menggabungkan musik blues yang digemari dengan musik hawaiian.

Dia menilai orang yang cocok diajak berkolaborasi adalah Bing Leiwakabessy alias Opa Bing. Menurutnya legenda hidup tersebut pun catatan sejarah soal perkembangan musik hawaiian di Indonesia. Apalagi Opa Bing mahir memainkan alat musik gitar lap steel.

"Gue suka hawaiian dia, makanya pengin gabungin. Apalagi di sini banyak unsur, mulai jenis musik, perbedaan generasi, dan gaya," kata Ridho ditemui di acara Musik Bagus Day di Cilandak Town Square, Jakarta, Kamis (9/3/2017).

"Kita kolaborasikan gaya main kita. Ridho ngejamnya bagus banget," puji Opa Bing.

Kolaborasi Ridho dan Opa Bing tidak hanya sekadar untuk tampil di panggung. Keduanya bahkan telah mengerjakan sebuah album untuk dirilis. Rekaman hingga mixing telah selesai dilakukan. Namun dia menyebut masih menunggu jadwal peluncuran.

"Sepuluh lagu instrumen blues dan hawaiian. Kita aransemen lagu-ragu rakyat Maluku. Mei kita rilis," ujar Ridho.

Nantinya, album keduanya akan diproduseri oleh Glenn Fredly. Lewat sosok Bing, Glenn berharap Ambon layak menjadi City of Music pilihan badan PBB, Unesco, pada 2019. "Potensi alam dan musik dari timur Indonesia ini sangat besar," kata Glenn.

Tidak hanya Ambon, Glenn menyebutkan, Palu dan Nusa Tenggara juga punya potensi musik blues dan musik lainnya yang sangat besar. "City of Music ini pekerjaan kolektif untuk musik kemajuan musik Indonesia. Kalau Ambon dipilih Unesco, wow, itu luar biasa sekali," ujar Glenn.

Ridho Slank. (Galih W. Satria/bintang.com)

Label City of Music ini, lanjut Glenn, juga digunakan untuk pelestarian alam dan lingkungan hidup, bahkan hingga sejarah. "Saya sudah bicara dengan keluarga Jenderal Hoegeng dan semoga terwujud preservasi hawaian music yang akan didirikan di Ambon," pungkas Glenn.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya