Liputan6.com, Los Angeles - Di Indonesia, film Fifty Shades of Grey memang tak tayang. Namun penonton negara lain yang berkesempatan menyaksikannya, banyak yang menganggap film ini tidak bagus. Termasuk di mata sang sutradara film ini sendiri, Sam Taylor-Johnson.
Disampaikan Ace Showbiz, Kamis (15/6/2017), kritik mengenai Fifty Shades of Grey dari Sam Taylor-Johnson dikemukakan saat sang sutradara sedang menjalani sesi wawancara bersama The Sunday Times.
Advertisement
Baca Juga
Sam Taylor-Johnson mengaku kecewa dengan film adaptasi novel karya E.L. James itu. Bahkan, ia mengaku sudah tak ingin lagi mengerjakan film-film dari waralaba Fifty Shades of Grey.
"Bila bisa menengok lagi ke belakang apakah saya akan melakukannya lagi? Tentu saja tidak. Saya akan marah. Menyelesaikan film ini merupakan sebuah perjuangan dan ada banyak percakapan empat mata di lokasi syuting, di mana saya mencoba untuk 'meluruskan' film ini," kata Sam Taylor-Johnson.
Proyek Fifty Shades of Grey sendiri sempat membuahkan perselisihan antara Sam Taylor-Johnson dan penulis novel asli Fifty Shades, E.L. James. Sam pun seperti merasa kecewa berat dengan hasil film yang disutradarainya sendiri.
"Saya suka semua orang, dan saya benar-benar bingung saat mereka tidak menyukai saya, saya sangat bingung dengan E.L. James. Saya merasa bingung saat saya tidak bisa mengarahkan seseorang, ketika tidak ada sinergi," ujar Sam Taylor-Johnson.
Sam Taylor-Johnson tak hanya kapok menyutradarai waralaba ini. Ia juga tak tertarik untuk menonton sekuelnya, Fifty Shades Darker dan Fifty Shades Freed. "Saya tak akan pernah menyaksikan kedua film itu. Saya secara harfiah tak memiliki minat sama sekali," katanya.
Fifty Shades of Grey sendiri dirilis pada 2015 yang disusul dengan Darker yang rilis Februari 2017 lalu dan langsung diserbu kritik pedas. Sementara itu, Fifty Shades of Freed dijadwalkan tiba pada Februari 2018 dengan Dakota Johnson dan Jamie Dornan kembali membintanginya.
Simak video menarik lain berikut ini: