Geram dengan Sang Adik, Noel Gallagher: Liam Perlu ke Psikiater

Noel Gallagher akhirnya angkat bicara soal perseteruannya dengan sang adik, Liam Gallagher

oleh Surya Hadiansyah diperbarui 09 Okt 2017, 08:30 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2017, 08:30 WIB
Noel Gallagher
rollingstone.com

Liputan6.com, Jakarta Noel Gallagher akhirnya berkomentar atas ulah sang adik selama ini. Liam, beberapa kali kedapatan berseteru dengan banyak artis seperti Chris Martin, James Cordon, Calvin Harris, hingga kakaknya sendiri, Noel Gallagher.

Untuk masalah Noel, Liam pernah mempertanyakan royalti lagu Dont Look Back In Anger yang disumbangkan Noel kepada korban tragedi bom di Manchester saat konser Ariana Grande. Selain itu, Liam juga sempat menyebut aksi kakaknya hanya pencitraan dalam sebuah konser amal We Are Manchester bulan lalu.

Satu persatu tuduhan Liam pun dijawab oleh sang kakak. Untuk sumbangan lagu Dont Look Back In Anger, Noel mengaku awalnya hal tersebut adalah untuk dirahasiakan. Namun karena Liam yang meracau di Twitter, ia harus menjelaskannya.

Noel Gallagher (Bintang/EPA)

"Jadi saya mendapat telepon dan ditanya (soal hal ini), 'Anda ingin melakukan wawancara?' Tidak. Orang meninggal. Ini bukan tentang saya atau orang idiot lainnya. Seorang wanita baru terbangun dari koma untuk menemukan anak perempuannya yang meninggal. Mohon hormati," kata Noel Gallagher kepada The Sunday Times.

Atas sikap sang adik tersebut, Noel mengatakan bahwa Liam perlu menemui seorang psikiater. Pasalnya ia menganggap Liam sudah berlebihan saat meracau tentang tragedi ini.

Noel Gallagher

"Untuk kedua kalinya. Dia perlu menemui psikiater. Saya tidak bercanda. Karena Mancunian (penduduk Manchester) muda, penggemar musik muda, dibantai, dan dia (Liam), dua kali, memanfaatkan hal itu untuk keuntungannya. Dia perlu bertemu dengan seseorang (psikiater)," lanjut Noel Gallagher.

Seperti diketahui, 22 Mei 2017 lalu, Ariana Grande menggelar sebuah konser yang berujung maut karena adanya pengeboman oleh Salman Abedi. Peristiwa itu menewaskan 22 orang dan melukai sekitar 60 lainnya.

Mereka yang meninggal termasuk remaja yang memang datang untuk menonton penampilan Grande. Salah satunya bahkan masih berusia delapan tahun.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya