Liputan6.com, Los Angeles - DramaFever, situs streaming video yang menayangkan tayangan dari Asia, khususnya Korea Selatan, resmi ditutup pada Selasa (16/10/2018). Pengumuman ditutupnya layanan yang telah beroperasi selama sembilan tahun ini, ditampilkan di halaman muka situs tersebut.
"Terima kasih atas sembilan tahun yang hebat ini. Sejak 16 Oktober, DramaFever telah ditutup," begitu isi pengumumannya.
Advertisement
Baca Juga
Dalam pengumuman itu DramaFever mengucapkan terima kasih kepada semua penggemar yang telah mendukung situs streaming film dan acara TV ini.
Keputusan mendadak ini tentu membuat publik kaget, terutama para penggemar drama Korea yang menjadi salah satu target utama DramaFever.
Sebenarnya, apa penyebab tutupnya DramaFever?
Alasan Penutupan
Dilansir dari Variety, keputusan ini diambil oleh Warner Bros, yang mengakuisisi DramaFever pada 2016 lalu.
"Hari ini, Warner Bros Digital Networks akan menutup layanan DramaFever karena alasan bisnis, dan juga karena perubahan yang begitu cepat di pasar konten drama Korea, yang telah menjadi tumpuan layanan ini," begitu isi pengumuman dari Warner Bros.
Â
Advertisement
Makin Mahal?
Berdasarkan seorang sumber yang familiar dengan kondisi Dramafever, diketahui bahwa salah satu alasannya penutupan ini adalah harga lisensi drama Korea untuk distribusi di wilayah Amerika Serikat yang kian mahal beberapa tahun belakangan.
Naiknya harga lisensi ini, dikabarkan kian tinggi karena pemain layanan streaming besar seperti Netflix dan Amazon yang kini mulai masuk dalam pasar drama Korea. Satu acara yang dulunya dikenakan harga US$ 800 ribu, kini harganya naik mencapai US$ 1 juta untuk satu musim.
Sementara itu, penutupan DramaFever juga berakibat pada PHK 110 karyawan situs ini.