Liputan6.com, Jakarta Suara Hati Istri pada malam ini salah satunya dimulai pukul 18.00 WIB. Kisahnya bertajuk: Buat Apa Aku Dinikahi, Kalau Hanya Disakiti? Ceritanya tentang Nana yang menjerit kesakitan. Ia kontraksi dan sudah harus melahirkan. Aji, suami Nana berlari memanggil adiknya, Jaka untuk membantu mereka menyetir mobil untuk ke rumah sakit.
FTV Suara Hati Istri kali ini dibintangi Garnetta Haruni, Ferry Ardiansyah dan Ajeng Kartika. Kisah masih berlanjut. Di dalam mobil, Nana tampak semakin kesakitan. Sementara itu Jaka yang sedang menyetir masih saja meladeni chat di HP. Saat itu tatapan Jaka lengah dari kemudi.
Baca Juga
Aji dan Nana menjerit karena mobil mereka nyaris tabrakan. Jaka juga kaget dan banting setir, mobil mereka pun menabrak pinggir jalan. Saat Nana siuman, ia langsung histeris karena bayinya sudah tidak ada di perut. Ternyata anaknya selamattapi terpaksa dilakukan operasi cesar. Nana bersyukur saat dipertemukan dengan bayinya. Namun.. Aji dimana?
Advertisement
Bu Fitri, mertua Nana menangis bilang Aji sedang dalam keadaan kritis. Nana shock. Ia pun melihat Aji yang sudah tersambung dengan alat bantu pernapanasan, terlihat kritis. Nana menangis histeris, mencoba membangunkan Aji, supaya Aji bisa membesarkan anak mereka bersama. Ternyata Aji tidak bisa bertahan, ia sempat membuka matanya tersenyum ke Nana, lalu memanggil Jaka.
Bagaimana cerita FTV Suara Hati Istri selanjutnya?
Bertahan
Jaka menangis minta ampun karena kelengahannya membuat mereka celaka. Aji bilang ia minta Jaka buat jaga Nana dan anaknya. Aji pun mengembuskan napas terakhir. Nana menggendong bayinya di pemakaman sambil menangis. Bu Fitri juga menangis, bagaimana nasib cucunya?
Bu Fitri bilang ke Jaka, sebagai menebus kesalahan Jaka, Jaka musti buktikan ia memang akan menjaga keponakannya dan Nana, dengan cara menikahi Nana di depan makam Aji. Jaka kaget, tap iBu Fitri terus menangis bilang kasihan cucunya baru lahir sudah harus kehilangan bapak. Lagipula daripada nanti Nana menikah dengan orang lain malah cucunya nanti dibawa pergi.
Bu Fitri tidak mau berpisah dari cucunya, satu-satunya kenangan yang ia punya dari Aji. Jaka menyerah dan akhirnya setuju menikahi Nanadi depan makam Aji. Ternyata, Jaka sudah punya pacar, Imel, yang selama ini ia pacari diam-diam karena Bu Fitri tidak pernah setuju dengan Imel.
Imel mendengar Jaka menikah dengan Nana tentu saja shock. Selama ini ia sudah mengorbankan diri mau pacaran backstreet, tanpa ada orang yang tahu, dengan janji Jaka suatu hari nanti Imel akan dinikahi, sekarang Jaka malah menikahi iparnya! Jaka minta maaf ke Imel, bilang dia nggak berdaya karena ini permintaan alm kakak dan ibunya.
Lagipula kakaknya meninggal gara-gara saat iamenyetir, ia membalas chat dari Imel! Imel bilang dia nggak akan ikhlas, kenapa jadi dia yang menanggung akibat semuanya? Imel bilang ia yakin seumur hidup Jaka nggak akan bisa lupakan dia.
Advertisement
Move on
Dan, 4 tahun berlalu. Jaka kaget saat diumumkan perusahaannya akan bekerjasama dengan kantor Imel, dan Imel jadi penanggungjawab. Imel panasin Jaka bilang dia yakin Jaka masih belum move on dari dia. Jaka kelabakan dan bilang ia sudah bahagia menikah sama Nana. Imel ingetin, itu bukan anak Jaka, tapi anaknya Aji.
Imel sengaja pancing-pancing Jaka, dan Jaka jadi salah tingkah. Imel ajak Jaka buat makan malam bersama untuk ingat masa lalu mereka. Jaka menyanggupi .Jaka pulang terlambat, ternyata itu hari ulang tahun pernikahan dia sama Nana. Lalu Nana tanya Jaka darimana ,Jaka marah balik ke Nana, bilang nggak usah lebay soal pernikahan mereka, kan mereka menikah karena terpaksa, buat apa dirayain!
Nana kaget dan menangis. Jaka bilang mereka sekarang sudah menikah lima tahun, ibunya juga sudah meninggal, dia itu sudah nggak ada kewajiban buat terus-terusan pura-pura jadi suami istri yang bahagia. Nana shock. Imel semakin gencar mendekati Jaka di kantor, mulai dari membawakan makan siang, membelikan kado-kado, dan mengajak Jaka untuk pergi pulang malam. Nana makin curiga, yakin kalau ada yang nggak beres. Dio, anak Nana mengajak Jaka untuk menonton dia tanding bola, tapi Jaka nggak datang.