Atiya Murid Indra Bekti Sabet Emas di Youth Festival Singapura 2022, Peserta Indonesia Termuda

Salah satu murid Indra Bekti, Atiya, sukses menorehkan prestasi yang membanggakan bagi Indonesia di kancah internasional.

oleh Ruly Riantrisnanto diperbarui 14 Des 2022, 08:55 WIB
Diterbitkan 13 Des 2022, 19:50 WIB
Atiya Purnomo dan Indra Bekti
Indra Bekti dan Atiya Purnomo, muridnya yang berhasil menjadi peserta vokal termuda dari Indonesia dan menyabet emas di Youth Friendship Festival Singapura 2022. (Dok. IST/Pribadi)

Liputan6.com, Jakarta Menjadi perwakilan dari Indonesia, Atiya Purnomo berhasil menjadi peserta vokal termuda dari Indonesia yang menyabet emas di Youth Friendship Festival Singapura 2022. Anak kelahiran 1 April 2014 di Tangerang Selatan yang baru menginjak 8 tahun tersebut, sukses menorehkan prestasi yang membanggakan bagi Indonesia di kancah internasional.

Atiya yang sangat mahir dalam mengolah vokal di usianya yang masih belia, diketahui juga telah meraih berbagai prestasi internasional lainnya. Murid Indra Bekti ini pernah juara 3 Hongkong Youth Performance 2020, juara 2 hongkong Youth Performance 2021, juara 4 Beethoven Young Musician Competition 2022 dan masih banyak lagi.

Sementara di Indonesia, Atiya sempat menjadi 90 besar kontes Idola Cilik di tahun 2022 dan akan menjadi salah satu pengisi Konser Bimba oleh Arsha Composer pada tanggal 19 Desember mendatang. Mendapat kesempatan tampil di Victoria Theater Singapore merupakan salah satu mimpi Atiya yang saat ini telah menjadi kenyataan.

Youth Friendship Festival Singapura 2022 merupakan ajang kompetisi internasional bergengsi yang diikuti oleh peserta di lebih dari 15 negara, termasuk Amerika, Perancis, dan Korea Selatan. Kejuaraan Youth Friendship Festival Singapura 2022 ini digelar oleh Transinex yang berlokasi di Victoria Theatre and Concert Hall Singapura pada tanggal 1 hingga 3 Desember 2022.

 

Kebanggaan Indra Bekti

Atiya Purnomo
Atiya Purnomo, peserta vokal termuda dari Indonesia yang menyabet emas di Youth Friendship Festival Singapura 2022. (Dok. IST/Pribadi)

Semenjak usianya 6 tahun, salah satu murid public speaking dari Indra Bekti ini juga telah menyenangi dunia performing art dan bermimpi untuk bisa memiliki konser musikalnya sendiri.

“Aku sih ngerasa bangga banget ngajarin Atiya karena Atiya memiliki feel yang luar biasa dari segi nyanyinya bagus, kemudian segi public speakingnya juga bagus,” kata Indra Bekti dalam keterangannya, belum lama ini.

Atiya juga mengaku ngefans dan terinspirasi dengan salah satu penyanyi tanah air yakni Naura Ayu. Hingga kini, Atiya berhasil merilis dua single lagunya sendiri.

 

Dukungan Keluarga

Prestasi-prestasi yang diraih Atiya ini tentu tak lepas dari latihan rutin yang ia jalani serta dukungan dari keluarga, kerabat, dan tentu guru vokalnya.

Ibunda Atiya yakni Prully, mengatakan, selama ini Atiya berlatih vocalizing dengan rutin di KBL Performing Art milik Lucky Tampilang. Ia mempelajari arti lagu yang akan dibawakan agar bisa menyampaikan pesan dari lagu tersebut. Jadwalnya seminggu latihan minimal satu kali termasuk belajar stage act.

“Saya mengajari Atiya mencintai apa yang dia kerjakan dan menjalaninya dengan hati yang senang, agar dia bisa enjoy setiap proses dalam mewujudkan mimpi mimpinya. Karena apa yang dikerjakan dengan hati akan menghasilkan karya yang indah,” kata Prully, ibunda Atiya.

 

Bakat Sejak Balita

Di samping itu, ibunda Atiya juga mengatakan bahwa bakat Atiya dalam bernyanyi telah ditunjukkannya semenjak usia satu setengah tahun. Orang tua Atiya diketahui juga memiliki bakat yang sama, yakni bernyanyi.

“Ayah bundanya memang senang bernyanyi, dan surprisingly, Atiya menunjukan passion yang sama. Sejak usia 1,5 tahun, Atiya sudah menunjukkan bakat musikalitasnya, dari bisa mengikuti nada, mengikuti irama. Di umur 2 tahun sudah mulai bisa ikut bernyanyi dan cepat hafal ngikutin kalau dengar lagu,” ujar Prully.

“Perlombaan pertamanya ketika usia 5 tahun, mengikuti Indonesia Vocal Festival dan mendapatkan Platinum Award sekaligus berkesempatan menjadi salah satu perwakilan indonesia di Hongkong Youth Performing Art di kategori usia 6-7 tahun. Bahkan berhasil menjadi juara ke 3 di ajang internasional tersebut. Dari situlah akhirnya sebagai orang tua kami melihat kalau dia ada bakat dan memang serius ingin mendalami bidang bernyanyi dan mencarikan guru untuk melatihnya lebih serius,” tutup ibunda Atiya.

Infografis Mimpi 55 Emas Tak Jadi Nyata
Infografis Mimpi 55 Emas Tak Jadi Nyata
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya