Grup Vokal Starlight Luncurkan Lagu Batak Berskala Internasional

Starlight, atau yang lebih dikenal sebagai Starlight Trio adalah ansamble vokal yang memiliki paduan suara harmonis.

oleh Ruly Riantrisnanto diperbarui 31 Jan 2023, 22:58 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2023, 17:10 WIB
Starlight Grup Vokal Indonesia
Starlight Trio alias Starlight, grup ansamble vokal lagu-lagu Batak. (Dok. IST)

Liputan6.com, Jakarta Pada 30 Januari 2023, grup ansambel vokal lagu-lagu Batak bernama Starlight, merilis single bertajuk "Hu Ingot Do Ho".

Starlight, atau yang lebih dikenal sebagai Starlight Trio, terdiri dari Dyo Sianturi, Doan Napitupulu dan Lanser Sihombing, adalah ansamble vokal yang memiliki paduan suara harmonis.

Karya mereka kini sudah bisa didengarkan di Youtube Channel MrCo Production dan hampir semua digital platform. Artinya, lagu berbahasa Batak itu sudah bisa didengarkan di seluruh dunia.

Tak hanya soal jangkauan promosi melalui platform digital tersebut, tapi secara produksi musikal, karya tradisional Starlight ini dikemas oleh Jimbo, dalam gaya aransemen modern untuk selera musik internasional. Bahkan video musiknya pun dibuat dalam format yang bisa dinikmati oleh masyarakat dunia.

 

Makna Lirik Lagu

Starlight Grup Musik Indonesia
Starlight Trio alias Starlight, grup ansamble vokal lagu-lagu Batak. (Dok. IST)

Secara lirik, lagu karya Tagor Pangaribuan tersebut sesungguhnya berbicara tentang kisah cinta dua sejoli yang sedang terpisah karena jarak dan waktu. Mereka saling mengingat kenangan indah satu sama lain saat masih bersama.

Soal lirik cinta, Tagor Pangaribuan pernah sukses menggarap sejumlah lagu pop yang hit pada masanya. Sebut saja lagu “Jangan Sampai Tiga Kali” dan “Jangan Salah Menilai”.

Tentu saja, karya terbarunya, "Hu Ingot Do Ho" untuk Starlight, diharapkan bisa meraih sukses serupa atau bahkan lebih.

Sementara itu, musisi Jimbo dari MrCo Production dengan berbagai macam pengalaman produksinya, menggarap lagu tersebut dengan pendekatan profesional berstandar internasional.

Selama ini, standar seperti itu sangat jarang terjadi pada produksi lagu-lagu daerah, khususnya yang berbahasa Batak.

 

Video Musik

Starlight Grup Vokal Indonesia
Starlight Trio alias Starlight, grup ansamble vokal lagu-lagu Batak. (Dok. IST)

Soal video musiknya, ini cukup mengejutkan. Karena secara teknis, videonya menggunakan kamera ‘Arri Alexa LF’ Mini, kamera yang biasanya digunakan dalam film internasional garapan Production House dari Hollywood seperti John Wick 4 dan lain sebagainya.

Jimbo sebagai Music Director dalam karya luar biasa ini, menggandeng DOP (Director of Photography), Em Lintong, yang selama ini menggarap semua video musik dari artis-artis di bawah bendera MrCo Production.

Dalam produksinya yang dikemas simpel tapi dengan format sinematik, Em dibantu oleh Paijo Zaskia Gothic, Zealous Band, dan lainnya. Em mengusulkan untuk konsep video dengan format tersebut.

Model video klip lagu ini adalah Opung Medan. Ia seorang content creator Batak yang viral di Tiktok dan baru saja mendapat penghargaan dari Tik Tok Award. Ada juga model, influencer, sekaligus content creator Sintia Sidabutar asal Samosir, Sumatera Utara.

Lokasi pengambilan gambar untuk video musiknya dilakukan di Grand Marico Ballroom, Hotel Danau Indah Cileungsi, dan di Boulevard Citraland Cibubur, Kota Bekasi.

 

Di Balik Dapur Rekaman

Marico, sebagai executive producer single "Hu Ingot Do Ho", berharap agar produksi lagu Batak ini, berjalan dengan baik dan benar.

Semuanya dilandasi oleh aturan hukum yang jelas, ditandatangani di atas materai, dengan isi perjanjian utama, soal pembagian royalti. Semua ini dilakukan Marico, karena tak ingin artis, penyanyi, dan komposer lagu-lagu daerah Batak tidak mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual dengan benar.

 

Latar Belakang Starlight

Starlight terbentuk sejak 18 Maret 2022. Grup ini mempunyai latar belakang masing-masing personel yang berbeda namun cukup matang dengan grup vokal maupun menjadi MC dan penyanyi solo.

Namun mereka punya hobi yang sama, yaitu bernyanyi. Ketiga pria asal Sumatera Utara yang telah merantau ke Jakarta ini mencoba menyatukan visi misi untuk membuat perpaduan vokal dalam sebuah grup trio.

Selama melanglang buana, mereka mengisi penampilan maupun showtime di kafe-kafe Jakarta, antara lain: Aek Nauli Cafe, Mulia Cafe, Tapian Nauli Cafe, Smartbar, New Hunter Pub, Jayden Coffee and Lounge, dan tempat-tempat lainnya.

Starlight bertemu produser eksekutif Marico, Pembina PARBI (Persatuan Artis Batak Indonesia) di Jayden milik Marico. Mereka menjadi artis yang dikontrak secara resmi oleh MrCo Production, Production House milik Marico pada tanggal 27 September 2022.

Infografis: 14 Layanan Publik Komersial Yang Wajib Bayar Royalti Lagu (Liputan6.com / Abdillah)
Infografis: 14 Layanan Publik Komersial Yang Wajib Bayar Royalti Lagu (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya