Liputan6.com, Jakarta Penggemar Monkey D. Luffy dkk kini tengah ramai membicarakan One Piece Live Action. Kedelapan episode tayangan ini baru dirilis oleh Netflix pada 31 Agustus 2023 lalu.
Berbeda dengan banyak serial versi live action yang mendapat nilai buruk dari penggemar, One Piece versi live action disambut hangat oleh fans. Saat artikel ini ditulis pada Senin (4/9/2023), serial yang dibintangi Inaki Godoy tersebut mendapat skor 83 persen dari kritikus dan skor audiens 96 persen dari 10 ribu penilaian penonton yang masuk.
Baca Juga
Salah satu faktor yang diyakini menunjang kesuksesan serial ini, adalah One Piece Live Action dikawal ketat oleh sang penulis manga aslinya, Eiichiro Oda.
Advertisement
“Ada begitu banyak hal yang harus dilakukan untuk menjaga agar segalanya terlihat alami dalam live action,” kata Eiichiro Oda dalam press note Netflix yang diterima Liputan6.com. Bahkan, kata pengarang yang wajahnya selalu disembunyikan ini, dilakukan banyak syuting ulang setelah jadwal produksi beres, karena ia merasa kurang sreg.
Sebaliknya, ada dialog yang dinilai tak cocok di atas kertas, tapi justru terasa pas saat dieksekusi oleh Inaki Godoy.
“Cocok sekali bila Iñaki yang mengucapkannya sebagai Luffy! Bahkan, hasilnya bagus sekali!!” tuturnya.
Tak heran, ada banyak cerita soal proses produksi serial ini. Sebagian, terlihat dalam potret behind the scene yang dibagikan oleh Netflix.
1. Mackenyu Aslinya Memang Jago Bela Diri
Roronoa Zoro dikisahkan jago bela diri, begitu pun dengan Mackenyu Arata. Sejak usia delapan tahun ia belajar karate Kyokushin, sejenis karate Jepang. Mendiang ayah Mackenyu sendiri adalah ikon seni bela diri, Sonny Chiba.
Advertisement
2. Pencarian Nami yang Mudah
Steve Maeda, salah satu kreator tayangan ini mengungkap bahwa proses casting Emily Rudd untuk Nami sangat cepat.
"Emily mendatangi kami sejak awal dan ia mewujudkan karakter itu dengan sangat indah. Ia mampu menyeimbangkan sikap sinis Nami di awal cerita, kemudian mengalami pelepasan emosi yang kuat lalu menyadari fakta bahwa ada alternatif lain daripada hidup yang telah ia pilih untuk dirinya sendiri. Memilih Emily tidak perlu pemikiran panjang," kata dia.
3. Rahasia Hidung Buggy
Bentuk dan tekstur hidung Buggy yang diperankan Jeff Ward ternyata harus dimodifikasi beberapa kali. Tim sineas ingin membuatnya terlihat seperti hidung khas badut yang bulat dan merah, sekaligus nampak seolah bagian dari wajahnya.
Karena itu, Desainer Prostesis Jaco Snyman membuat prostesis yang cukup bulat agar bagian ini terlihat seperti hidung badut, tetapi memiliki tekstur seperti kulit.
Advertisement
4. Kapal-Kapal Besar dalam One Piece
Desainer Produksi Richard Bridgland dan membangun kapal-kapal besar yang diperlukan dalam One Piece dengan menggunakan kembali perahu yang awalnya dibuat untuk produksi serial Black Sails.
5. Syuting di Lambung Kapal
Semua interior kapal difilmkan di studio, kecuali Miss Love Duck, kapal milik Kapten Alvida. Ini adalah salah satu kapal terbesar yang dikonversi dari produksi serial Black Sails, yang sebelumnya bernama Man O’War.
Pengambilan sejumlah adegan dilakukan di lambung kapal asli yang dicat merah muda.
Advertisement
6. Kostum Para Marinir
Desainer Kostum Diana Cillierssejak awal punya visi yang jelas untuk seragam marinir dan Wakil Laksamana Garp. Ia ingin memberikan penampilan berwibawa, tanpa terlihat memberi kesan jahat atau terlalu terasa sisi militernya.
“Saya ingin kostum itu terlihat modis dan mengesankan, jadi saya menggunakanfoto-foto pasukan militer dari berbagai era, terutama ketika mereka mengenakan jubah,” tuturnya.