Liputan6.com, Jakarta Munculnya nama Gibran Rakabuming Raka dalam bursa bakal cawapres Prabowo jelang pendaftaran ke KPU membuat suhu politik makin panas. Pasalnya, nama putra sulung Jokowi bersanding dengan Erick Thohir hingga Airlangga Hartarto.
Di tengah panasnya bursa bakal cawapres Prabowo, Gibran Rakabuming Raka bikin pengakuan mengejutkan. Ia menyebut ada pihak-pihak yang menginginkannya menyasar jabatan lain di masa mendatang.
Baca Juga
Jabatan yang dimaksud yakni Gubernur DKI Jakarta atau Jateng. Ini disampaikannya kepada jurnalis di Solo, Rabu (11/10/2023). Namun, Gibran Rakabuming Raka tak menyebut secara eksplisit nama pihak yang dimaksud.
Advertisement
“Saya santai saja. Yang pengin mendorong jadi cawapres ada. Yang pengin tetap jadi Wali Kota ada juga. Yang pengin (saya) jadi Gubernur juga ada, DKI Jakarta dan Jateng,” ungkap bintang film Sesuai Aplikasi dengan air muka serius.
Para Relawan Kan Seperti Itu
Setelahnya, Gibran Rakabuming Raka hanya mengode pihak ini sebagai relawan. “Para relawan kan seperti itu, warga kan seperti itu. Ada yang mau ini, mau itu,” Wali Kota Solo menyambung.
Gibran Rakabuming Raka tak setuju bahwa dukungan untuknya sebagai bakal cawapres Prabowo sangat massive. Menurutnya, fenomena Prabowo-Gibran tak sekencang yang dibayangkan selama ini.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Biasa Saja Menurut Saya
“Kalau massive sih, saya rasa tidak. Biasa saja menurut saya,” cetus Gibran Rakabuming Raka seraya menambahkan, “(Perasaan saya) enggak gimana-gimana juga. Terusik kenapa? Kan saya biasa-biasa saja.”
Terkait respons PDIP karena namanya muncul dalam bursa bakal cawapres Prabowo, Gibran Rakabuming Raka menyerahkan sepenuhnya pada petinggi partai banteng dalam hal ini Puan Maharani dan Hasto Kristiyanto.
Masuk Radar Tim Pemenangan Nasional
Dalam Rakernas PDIP, Puan Maharani dan Hasto Kristiyanto sejatinya telah menyampaikan pernyataan sikap. Karenanya, Gibran Rakabuming Raka tak mau “cuap-cuap” lagi karena ogah situasi makin panas. Dalam lingkungan PDIP pun, ia masuk radar.
“Masuk radar, TPN (Tim Pemenangan Nasional -red.) juga saya disuruh masuk. Semua saya tampung. Namanya pembicaraan internal ya biar di (lingkungan) internal saja. Tidak perlu saya sampaikan, kalau saya sih santai,” pungkasnya.
Advertisement