Liputan6.com, Jakarta Pergelaran Java Pop Festival 2024 bakal digelar di 6 kota melibatkan sejumlah penyanyi papan atas di genre ambyar dari Happy Asmara, Gilga Sahid, Guyon Waton, Tri Suaka, Nabila Maharani, Ndarboy Genk, hingga Jogja Hip Hop Foundation.
Enam kota yang bakal disinggahi Java Pop Festival yakni Cilacap (31 Agustus 2024), Semarang (14 September 2024), Banyuwangi (21 September 2024), Solo (28 September 2024), Tangerang (5 Oktober 2024), lalu berakhir di Jakarta (30 November 2024).
Baca Juga
Kepada Showbiz Liputan6.com di Jakarta Selatan, pekan ini, Co Promotor Java Pop Fest 2024, Rivo Pamudji menjelaskan, pemilihan 6 kota ini didasari riset terhadap audiens dan pertimbangan para pendukung acara yang punya massa di kota-kota tertentu.
Advertisement
“Berdasarkan riset. Dari 6 kota yang ada, 4 di antaranya adalah permintaan yakni Semarang, Solo, Cilacap, dan Tangerang. Kami lakukan survei juga dari calon audiensnya dan para pendukung acara,” kata Rivo Pamudji dalam sesi konferensi pers.
Cilacap Jadi Persinggahan Pertama
Harga tiket di tiap kota pun berbeda. Cilacap sebagai kota pertama telah membuka sesi pre-sale dengan harga tiket hanya Rp50 ribu. Setelahnya akan dibuka sesi early birds dengan harga tak kalah menarik.
“Yang sekarang ini kami lakukan presale baru Cilacap harga tiketnya Rp50 ribu. Setelah itu, kami bikin early birds dengan harga menarik. Nanti harga normalnya sekitar Rp90 sampai 100 ribuan,” ujarnya.
Advertisement
Potensi Ekonomi dan Pariwisata
Berkaca pada pengalaman, Java Pop Fest tahun lalu digelar di Stadion Madya Gelora Bung Karno Jakarta pada 8 dan 9 Juli 2023. Bertabur bintang, ajang ini berhasil menyerap 10 ribuan penonton.
“Selain musik, Java Pop Festival hendak mengangkat potensi ekonomi dan pariwisata kota-kota yang jadi tuan rumah. Bazar kuliner para UMKM akan menambah semarak acara dan jadi salah satu daya tarik,” ungkap inisiator dari Kaya Pro, Pulung Agustanto.
Menaikkan Kelas Genre Ambyar
Di atas itu semua, tujuan utama Java Pop Festival 2024 yakni menyatukan berbagai ras, genre musik, umur, maupun latar belakang sehingga semangat persatuan tercipta dalam indahnya balutan seni budaya.
“Menguatkan persatuan dan dalam tanda kutip menaikkan kelas genre ambyar dengan pertunjukan yang tak kalah dengan konser musik rok dan jaz. Tahun lalu kami buktikan dengan berpartner show manajer yang menangani konser musik internasional,” pungkas Rivo Pamudji.
Advertisement