Sherin Anasya Putri Ine Sinthya Jalani Prosesi Sumpah Dokter, Raih Predikat Cumlaude!

Liputan6.com, Jakarta Kabar gembira datang dari pedangdut Ine Sinthya! Putri bungsunya, Sherin Anasya, resmi dilantik menjadi dokter setelah menjalani prosesi sumpah dokter di Universitas Padjajaran (Unpad), Bandung, baru-baru ini.

Prestasi membanggakan ini diraihnya dengan predikat cumlaude, bukti nyata bahwa hasil tak akan mengkhianati usaha dan doa. Perjalanan menuju gelar dokter tentu tidak mudah lantaran melewati berbagai ujian dan tantangan akademik.

Puncaknya, Sherin Anasya menyelesaikan pendidikan profesi dokter dan dinyatakan lulus. Sebelum sumpah dokter, Sherin Anasya mengikuti prosesi wisuda, momen yang tak kalah membahagiakan baginya dan keluarga.

Suasana haru dan bahagia menyelimuti prosesi sumpah dokter Sherin Anasya. Dengan bangga, Ine Sinthya membagikan sejumlah momen saat putrinya menjalani sumpah dokter di akun Instagram terverifikasi. 

Salah satunya, pada Selasa (11/2/2025), Ine Sinthya membagikan video setelah putrinya menjalani prosesi sumpah dokter. "Alhamdulillah selesai acara sumpah dokter Dr. Sherin Anasya," pelantun "Prasangka" mengabarkan di medsos. 

Sejumlah artis Tanah Air meyelamati di kolom komentar. "Selamat ya Teh Ine buat putrinya," Saipul Jamil mengomentari momen manis ini. "Masyaallah. Alhamdulillah, congrats ya," Alvin Adam menyahut. 

Beberapa jam sebelumnya, Ine Sinthya mengunggah potret Sherin Anasya berkebaya hijau lemon dipadukan dengan kain jarit berwarna dasar cokelat plus hijab kuning tua. Kebayanya dilapisi blazer putih dengan name tag berlogo Ikatan Dokter Indonesia atau IDI.

Potret lain memperlihatkan Sherin Anasya membawa buket bunga dengan latar halaman hijau. "Bismillah. Lancar acara Sumpah Dokternya ya sayang," cuit Ine Sinthya menyertai unggahan ini. 

Sherin Anasya telah memperlihatkan bahwa dengan kerja keras, ketekunan, dan tekad kuat, impian setinggi apapun dapat diraih. Predikat cumlaude yang disandangnya adalah bukti.

Di sisi lain, Sherin Anasya telah menunjukkan bahwa bakat dan potensi dapat dikembangkan dengan dukungan lingkungan sekitar yang suportif. Utamanya keluarga tercinta.