Liputan6.com, Jakarta - Diduga karena kurang berhati-hati, saat menyeberang di perlintasan kereta api tanpa palang pintu, sebuah kendaraan minibus berpenumpang satu keluarga ditabrak kereta api jurusan Surabaya–Banyuwangi, yang sedang melintas di Desa Tegalharjo, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi, Jawa Timur. Seorang ibu tewas, sementara anaknya yang masih balita kondisinya kritis.
Kecelakaan tragis ini terjadi di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Dusun Sidodadi, Desa Tegalharjo, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi, Minggu sore.
Minibus berpenumpang satu keluarga ringsek ditabrak Kereta Api Mutiara Timur yang sedang melintas. Akibatnya, seorang ibu tewas dalam perjalanan menuju rumah sakit, dan anak balitanya berusia 2 tahun kondisinya kritis. Sementara, sang sopir yang tak lain suami korban selamat, dan mengalami luka lecet di bagian dahi sebelah kiri.
Advertisement
Kecelakaan terjadi, saat kendaraan minibus yang dikemudikan Saini, warga Desa Margomulyo, Kecamatan Glenmore melintas di perlintasan kereta api tanpa palang pintu.
Saat bersamaan, Kereta Api jurusan Surabaya–Banyuwangi melintas dari arah barat ke timur. Meski sudah membunyikan klakson, kereta api. Mobil korban tetap melaju melintasi rel kereta api.
Hingga tabrakan pun tak bisa dihindarkan. Kerasnya hantaman membuat minibus berisi satu keluarga ini terpental sejauh 20 meter, hingga bodi kendaraan ringsek.
Warga yang mengetahui kecelakaan ini, langsung memberikan pertolongan dan mengevakuasi korban ke Rumah Sakit Bakti Husada Krikilan bersama pihak Kepolisian.
Seorang penumpang bernama Hesti Wijaya Ningrum terluka cukup parah di bagian kepala. Korban yang tak lain istri sang sopir ini akhirnya meninggal dunia saat perjalanan menuju rumah sakit. Demikian diberitakan pada Liputan6, 8 Oktober 2019.
Petugas Unit Laka Lantas Polres Banyuwangi hingga kini masih mendalami kasus ini untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan.