Liputan6.com, Jakarta - Dalam episode ini, kita menyelami hubungan yang berkembang di antara para karakter muda. Dari permintaan maaf yang tulus hingga rencana pencarian yang penuh teka-teki, setiap momen membawa kita lebih dekat kepada perjalanan emosional mereka. Sementara itu, godaan yang tak terduga menguji kesabaran dan batasan mereka.
Motor Flavio melaju dengan tenang, sementara Flavio memeluk William erat dan bersandar di punggungnya. Dengan suara lembut, William meminta maaf, Maafkan aku yang sering kali kurang peka terhadap banyak hal. Flavio menanggapi dengan penuh pengertian, Yang penting, kamu selalu ada di sisiku.
Baca Juga
Saksikan Sinetron Ketika Cinta Memanggilmu Episode Rabu 23 April Pukul 18.20 WIB di SCTV, Simak Sinopsisnya
Saksikan Sinetron Luka Cinta Episode Selasa 22 April Pukul 21.30 WIB di SCTV, Simak Sinopsisnya
Saksikan Sinetron Cinta di Ujung Sajadah Episode Selasa 22 April Pukul 20.05 WIB di SCTV, Simak Sinopsisnya
Di tempat lain, Harry mengantar Aqeela hingga ke depan pintu teras rumahnya. Suara Tante Rita terdengar dari dalam, dan tak lama kemudian, pintu terbuka dengan senyuman lebar dari Tante Rita. Oh, Harry ada di sini... Mau mampir dulu? tanyanya ramah. Harry menolak dengan sopan, Nanti saya akan kembali, Tante. Sebelum pergi, dia mencium punggung tangan Tante Rita. Aqeela menatap Harry penuh semangat, Jangan lama-lama ya, Har!
Advertisement
Sementara itu, AL sudah menunggu di tangga depan, menantikan Zara. Ketika Zara muncul dan mendekat, AL menyambutnya dengan senyuman hangat, Mau langsung ke tempat Mama kamu? Setelah kupikirkan, kemungkinan besar Mama kamu menyimpan cek atau foto itu di tempat-tempat yang tidak terduga. Zara tampak merenung, memikirkan kemungkinan tersebut.
Di sisi lain, Fattah yang sudah berganti pakaian siap untuk keluar rumah. Namun, tiba-tiba handphonenya berdering. Melihat layar, dia melihat nama Tante Diah tertera. Dengan nada menggoda, Diah berkata, Oh iya, Fattah... Hubunganmu dengan Zara sudah berakhir, kan? Jadi, boleh dong Tante jadi ibu tiri kamu... Fattah terdiam sejenak, mengatur napasnya, berusaha menahan emosinya yang meluap.