Pasien Positif Corona COVID-19 di Surabaya Berusia 76 Tahun Sembuh

Terjadi tren perlambatan penambahan pasien positif corona COVID-19 di Jawa Timur, tercatat hanya terjadi penambahan sebanyak dua orang positif.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 31 Mar 2020, 21:16 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2020, 21:16 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Penyebaran virus corona COVID-19 di Jawa Timur menunjukkan tren perlambatan. Hal itu terbukti dengan penambahan pasien positif yang menurun.

Data pasien corona vius COVID-19 menunjukkan terjadi penambahan dua orang positif per Selasa (31/3/2020), sehingga jumlah keseluruhan menjadi 93 orang.

Tren perlambatan tersebut juga diikuti dengan tren penambahan angka kesembuhan, hingga kini tercatat ada 17 pasien yang sembuh di Jawa Timur.

Khofifah menyampaikan kabar baik yang selama ini dinanti, ada satu pasien positif COVID-19 dinyatakan sembuh. Pasien tersebut berusia 76 tahun berasal dari Surabaya.

"Kabar bahagia satu orang sembuh dari Surabaya, umurnya 76 tahun," ujar Khofifah di Gedung Grahadi, Surabaya, Selasa, 31 Maret 2020.

 

 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

Belum Berakhir

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Terkait update dinamika COVID-19 di Jawa Timur hari ini, lanjut Khofifah, yang terkonfirmasi positif ada 93 pasien.

Khofifah menuturkan, ada dua pasien tambahan satu berasal dari Gresik. Sementara satu pasien lainnya dari Madiun. Sehingga total pasien di Gresik ada tiga dan di Madiun ada satu. 

"Ada tambahan dua positif baru. Gresik tambah satu orang, Madiun juga tambah satu orang," kata Khofifah. 

Khofifah menyampaikan, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) di Jatim juga masih terus meningkat. Per hari ini, ada tambahan 54 PDP.

Jumlah semula 366 PDP menjadi 420 PDP. Sedangkan orang dalam pemantauan (ODP) juga meningkat dari 5.812 ODP menjadi 6.565 ODP.

"Di Jatim yang naik cepat itu ODP-nya. Kalau PDP-nya lambat. Semoga itu tanda dari kita sudah timbul imunity untuk melawan COVID-19," ucapnya. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya