Vaksin Covid-19 Tahap II Tiba di Madiun, Jatahnya Pekerja Pelayanan Publik

Saat ini Kota Madiun kena PPKM skala mikro tahap II dan pelayanan di pemerintahan harus 50 persen.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Feb 2021, 11:27 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2021, 11:27 WIB
Gambar Ilustrasi Vaksin Virus Corona
Sumber: Freepik

Liputan6.com, Surabaya - Pemerintah Kota Madiun, Jawa Timur menerima 1.110 vial atau 111 boks dosis vaksin Sinovac pada tahap kedua kali ini yang sasarannya diberikan kepada petugas pelayan publik.

"Sebanyak 1.110 dosis vaksin Sinovac itu diperuntukkan petugas pelayan publik," ujar Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kota Madiun Denik Wuryani di Madiun, Rabu, 24 Februari 2021.

Ia mengatakan, pelayan publik yang mendapat vaksin tahap kedua tersebut utamanya 21 orang anggota tim semprot disinfektan di asrama haji yang merupakan lokasi isolasi pasien COVID-19 dan 12 orang anggota tim pemakaman relawan dari BPBD dan PMI yang memiliki risiko tinggi penularan virus, dilansir dari Antara.

Selain itu, anggota TNI, Polri, Satpol PP, anggota DPRD, guru, tokoh agama, ASN, dan wartawan.

Wali Kota Madiun Maidi mengatakan dengan sasaran vaksin tahap kedua adalah para pelayan publik, diharapkan pelayanan kepada masyarakat bisa kembali maksimal biarpun saat ini tengah pandemi COVID-19.

"Saat ini Kota Madiun kena PPKM skala mikro tahap II dan pelayanan di pemerintahan harus 50 persen. Karena sudah divaksin dan disiplin protokol kesehatan, mereka bisa lebih percaya diri dan pelayanan bisa maksimal," kata dia.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

Jatahnya Pelayan Publik

Vaksinasi Covid-19 Nakes Lansia Tahap Pertama
Petugas medis menunjukkan jarum suntik dan vaksin Covid-19 di Puskesmas Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (9/2/2021). Kementerian Kesehatan memulai vaksinasi Sinovac untuk tenaga kesehatan di atas 60 tahun setelah BPOM mengeluarkan izin penggunaan vaksin untuk lansia. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Ia menambahkan jika pelayan publiknya sehat, maka layanan publik baik pemerintahan maupun swasta yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat dapat berjalan optimal.

Pihaknya menilai pelayanan tidak akan berjalan maksimal jika petugas-petugas yang sudah berjibaku setiap hari memberikan pelayanan kepada masyarakat banyak yang sakit.

"Jadi prinsipnya vaksin tahap dua ini juga menyasar masyarakat yang biasa melakukan pelayanan publik dalam kesehariannya. Pada saatnya nanti, vaksin juga akan sampai kepada masyarakat secara umum. Semuanya sudah diatur dan tidak perlu resah," katanya.

Maidi juga meminta warga Kota Madiun tetap menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran COVID-19.

Sesuai data, di Kota Madiun kasus COVID-19 hingga Rabu, mencapai 1.404 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 1.189 orang di antaranya telah sembuh, 40 orang lainnya masih dalam perawatan, 78 orang isolasi mandiri, dan 97 orang meninggal dunia.

Tambahan kasus per Rabu, konfirmasi baru sebanyak 20 orang, sembuh 14 orang, dan meninggal dunia dua orang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya