14 Kuliner Tradisional Banyuwangi, Surga Makanan Unik

Banyuwangi memiliki banyak kuliner unik yang menarik dicicipi.

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 03 Mar 2021, 16:40 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2021, 16:40 WIB
Sego Cawuk
Sego Cawuk (sumber: pesona travel)

Liputan6.com, Jakarta Banyuwangi memiliki banyak kuliner unik yang menarik dicicipi. Banyuwangi termasuk daerah yang banyak disambangi wisatawan. Kuliner tradisional Banyuwangi memiliki cita rasa khas yang tak akan ditemukan di daerah lainnya.

Kuliner tradisional Banyuwangi didominasi oleh kuliner khas Suku Osing yang merupakan penduduk asli Banyuwangi. Kuliner ini menjadi makanan khas yang menjadi buruan para pencinta kuliner.

Banyuwangi juga merupakan surga dari makanan unik baik dari segi cita rasa maupun nama. Apa saja sih kuliner tradisional Banyuwangi yang istimewa ini?

Berikut 15 kuliner tradisional Banyuwangi, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu(3/03/2021).

Kuliner Tradisional Banyuwangi

Sego Tempong
Sego Tempong, kuliner khas Banyuwangi

Sego tempong

Sego tempong merupakan kuliner tradisional Banyuwangi yang berasal dari Suku Osing. Dalam bahasa Osing, tempong berarti tampar. Dinamai demikian karena rasa pedas dari nasi tempong memberikan sensasi seperti ditampar.

Sego tempong berisi aneka sayuran rebus seperti bayam, kenikir, kol, dan kemangi. Nasi ini juga dipadukan bersama nasi dan lauk seperti tahu, tempe, bakwan jagung goreng, dan ikan jambal. Campuran ini kemudian disiram dengan sambal kacang pedas yang diberi kencur.

Sego cawuk

Kuliner Tradisional Banyuwangi ini memiliki cita rasa gurih dan manis dari kuah pindangnya. Sego cawuk terdiri dari berbagai macam lauk seperti telur pindang, pepes ikan, pepes cumi, pepes telur ikan, kikil, dan dendang manis. Nasi kemudian ditaburi parutan kelapa dan serutan jagung bakar yang dibumbui cabai, bawang merah, bawang putih serta sedikit asam.

Sego kalak

Sego kalak merupakan nasi campurnya Banyuwangi. Sego kalak biasanya berisi nasi, mi, serundeng, sayur, sambal, dan beberapa lauk lainnya. Kuliner Tradisional Banyuwangi ini memiliki cita rasa pedas yang nikmat.

Kuliner Tradisional Banyuwangi

Pecel Pitik Khas Banyuwangi
Sajian pecel pitik dalam ajang Festival Banyuwangi Kuliner menyedot perhatian Chef Juna. (Liputan6.com/Dian Kurniawan).

Pecel pitik

Pecel pitik merupakan salah satu kuliner khas suku Osing di Banyuwangi. Pecel ini terdiri dari ayam kampung muda yang telah dibumbui dan kemudian dipanggang utuh di perapian. Satu porsi pecel pitik biasanya terdiri dari nasi putih, suwiran ayam potong, aneka sayuran yang dicampur dengan gula merah dan parutan kelapa muda. Pecel pitik memiliki cita rasa pedas dan gurih dari bumbu dan taburan parutan kelapanya.

Pecel Rawon

Pecel rawon merupakan perpaduan dari pecel dan rawon. Kuliner satu ini terdiri dari sayuran rebus lengkap dengan bumbu kacangnya, kemudian disiram dengan kuarh rawon yang hitam dan daging sapinya yag lezat. Pecel rawon biasanya disantap bersama nasi hangat.

Rujak soto

Rujak soto termasuk kuliner tradisional Banyuwangi yang unik. Makanan satu ini merupakan perpaduan dari soto dan rujak. Rujak soto disajikan dengan cara menyiram potongan lontong, irisan timun, potongan tempe, kangkung, tauge, daun turi, daging, babat, kikil, usus, dan sambal kacang, serta petis dengan kuah kuning berempah.

Kuliner Tradisional Banyuwangi

Opor Ayam dengan Jantung Pisang Kuah Santan Pedas
ayam pedas Credit: freepik.com

Ayam uyah asem

Ayam uyah asem atau juga dikenal sebagai ayam kesrut merupakan makanan khas Suku Osing, Banyuwangi. Ayam Kesrut biasa menggunakan ayam kampung muda atau bisa juga menggunakan ayam boiler. Cara ayam ini adalah dengan merebus potongan ayam bersama bumbu seperti bawang putih, bawang merah, cabai rawit, terasi, gula, garam, lengkuas dan belimbing wuluh.

Ayam pedas

Ayam pedas merupakan kuliner tradisional Banyuwangi yang cocok untuk para pencinta pedas. Ayam ini merupakan olahan ayam yang telah dibakar terlebih dahulu, kemudian diolah bersama kuah pedas.

Sambal lucu

Nama “sambal lucu” berasal dari sebuah tanaman yang dinamakan “tanaman lucu” di Banyuwangi. Jenis sambal ini dapat dengan mudah ditemukan di berbagai warung makan atau restoran di Banyuwangi.

Kuliner Tradisional Banyuwangi

Jangan Leroban

Jangan leroban termasuk kuliner tradisional Banyuwangi yang saat ini mulai sulit ditemui. Jangan leroban biasanya berisi jantung pisang muda, daun singkil, atau sayur pakis. Kuah dari jangan leroban terbuat dari santan kelapa yang dimasak hingga minyaknya keluar.

Kupat Lodoh

Kupat lodoh merupakan kuliner khas hari raya di Desa Olehsari, Banyuwangi. Kupat lodoh berisi ketupat, ayam lodoh, dan telur pindang. Ayam lodoh dibuat dengan parutan kelapa tua yang disangrai tanpa minyak. Bumbu yang digunakan dalam ayam lodoh merupakan bumbu genep yang terdiri dari jahe, ketumbar, merica, pala, kayu manis, cabai, kunyit, garam, gula, serai, lengkuas, dan kemiri.

Kuliner Tradisional Banyuwangi

Botok Tawon
Botok Tawon (Liputan6 TV)

Botok Tawon

Kuliner Tradisional Banyuwangi yang tak kalah unik adalah botok tawon. Sesuai namanya, botok tawon berbahan dasar sarang tawon yang diolah bersama bumbu sederhana seperti cabai, garam, gula merah, asem, tomat, dan bawang merah. Botok tawon diyakini bisa meningkatkan gairah stamina khususnya untuk kaum pria.

Pelasan Uling

Dalam bahasa Osing, pelasan berarti pepes. Pelasan uling merupakan olahan pepes ikan sidat atau yang juga dikenal dengan ikan uling di Banyuwangi. Ikan sidat merupakan ikan yang mirip dengan belut. Ikan ini tak kalah bergizi dari ikan salmon dan ikan-ikan bernutrisi lainnya.

Pindang koyong

Pindang koyong merupakan kuliner tradisional Banyuwangi yang terbuat dari ikan Ikan tongkol atau Ikan tenggiri yang dimasak dengan metode pindang. Ikan dibumbui dengan bumbu dasar seperti garam, gula, , merica, cabai rawit, bawang merah, bawang putih, lengkuas, serai, jahe, kunyit, dan kemiri. Untuk menghilangkan bau amis, pindang diberi tambahan daun jeruk dan belimbing wuluh.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya