Gunung Lawu Masih Terbakar, Pengelola Wisata di Sekitaran Diimbau Waspada

Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Ngawi, meminta sejumlah pengelola tempat wisata yang ada di lereng gunung tersebut mewaspadai kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang saat ini masih dalam penanganan.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Okt 2023, 20:03 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2023, 20:03 WIB
Petugas gabungan memadamkan api di Gunung Lawu. (istimewa)
Petugas gabungan memadamkan api di Gunung Lawu. (istimewa)

Liputan6.com, Surabaya - Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Ngawi, meminta sejumlah pengelola tempat wisata yang ada di lereng gunung tersebut mewaspadai kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang saat ini masih dalam penanganan.

Kepala Disparpora Ngawi Wiwien Purwaningsih mengatakan, meski belum mengancam keberadaan destinasi wisata, namun pihak pengelola tetap harus waspada.

"Hasil koordinasi, tidak ada rekomendasi dari BPBD Ngawi untuk melakukan penutupan tempat wisata di lereng Gunung Lawu," kata Wiwien Purwaningsih, Sabtu (7/10/2023).

Sesuai pendataan, ada sebanyak 11 tempat wisata alam di lereng Gunung Lawu sebelah utara yang masuk wilayah Kabupaten Ngawi. Sebanyak 11 destinasi wisata tersebut tersebar di empat kecamatan.

Di antaranya tempat wisata yang besar yakni Kebun Teh Jamus di Kecamatan Sine; Air Terjun Pengantin di Kecamatan Ngrambe; Srambang Park di Kecamatan Jogorogo; dan Argo Munung di Kecamatan Kendal.

"Lokasinya masih jauh dari titik api. Tapi pengelola tempat wisata sudah diimbau untuk waspada," kata dia.

Wiwien juga meminta ke pengelola tempat wisata dan wisatawan yang berkunjung untuk tidak melakukan aktivitas yang berkaitan dengan potensi karhutla. Di antaranya, tidak membuat api unggun dan membuang puntung rokok sembarangan. Utamanya, puntung rokok yang masih menyala.

"Wisatawan yang camping diminta untuk tidak membuat api unggun. Bara api yang tertinggal bisa mengakibatkan kebakaran," katanya.

Kebakaran hutan dan lahan terjadi di lereng Gunung Lawu sejak 29 September 2023 sampai Jumat belum dapat dipadamkan. Titik api muncul di lereng Lawu sebelah utara yang masuk wilayah Jogorogo, Ngawi.

Status Tanggap Darurat

Water bombing pemadaman kebakaran di Gunung Lawu. (Istimewa)
Water bombing pemadaman kebakaran di Gunung Lawu. (Istimewa)

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, Gatot Soebroto membenarkan, Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono telah mengeluarkan status Tanggap Darurat akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) Gunung Lawu yang hingga saat ini belum bisa dipadamkan.

"Kondisi api saat ini belum padam secara keseluruhan, dan kondisinya saat ini masih cukup besar dan bergerak keatas, kearah barat mengarah ke puncak Gunung Lawu. Wilayah petak yang sudah terbakar meliputi petak 33, 38, 39, 40 dan 43," ujar Gatot, Senin (2/10/2023).

Gatot mengaku belum mengetahui pasti penyebab kebakaran itu. Sebab, titik api di wilayah ini sudah terpantau beberapa kali, dan berhasil dipadamkan, tetapi titik api kembali menyala.

"Kejadian karhutla dilaporkan di Petak 40, RPH Manyul, BKPH Lawu Utara, Desa Giri Mulyo, Kecamatan Jogorogo pada Jumat lalu. Titik api dipastikan dari pemukiman sekitar 5 kilometer," ucapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya