Fibroadenoma adalah penyebab dari benjolan payudara yang paling sering terjadi pada wanita muda berusia sekitar 20–30 tahun. Sebenarnya, fibroadenoma dapat muncul pada wanita usia berapa pun bahkan juga pada pria –walaupun sangat jarang.

Fibroadenoma dibagi menjadi tiga tipe:

• Fibroadenoma simpel
  Benjolan berukuran 1–3 cm. Ketika diperiksa di bawah mikroskop, tipe sel fibroadenoma simpel semua tampak sama.

• Fibroadenoma kompleks
  Beberapa sel dari fibroadenoma kompleks akan menunjukkan fitur berbeda. Jika mengidap tumor jinak ini akan meningkatkan risiko terkena tumor ganas atau kanker payudara di kemudian hari.

• Fibroadenoma raksasa (giant)
  Ukuran fibroadenoma terkadang bisa melebihi 5 cm sehingga disebut sebagai giant fibroadenoma. Sering kali penyakit ini ditemukan pada gadis remaja hingga sering disebut sebagai juvenile fibroaenoma.

Hingga kini, masih belum diketahui penyebab pasti dari fibroadenoma. Teori menghubungkan kemunculan fibroadeoma dengan meningkatnya sensitivitas terhadap hormon esterogen.

Tumor jinak payudara ini berkembang dari satu lobulus (kelenjar penghasil air susu). Jaringan kelenjar sekitar lobulus dan saluran air susu tumbuh dan membentuk benjolan padat.

Dokter akan mendiagnosis fibroadenoma dari pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang dari benjolan pada payudara. Pemeriksaan fisik mencakup karakteristik dari benjolan tersebut.

Pemeriksaan penunjang seperti USG juga dilakukan untuk mengidentifikasi benjolan. Biasanya pada wanita usia muda sekitar 20an sudah cukup pemeriksaan fisik dan USG.  Pemeriksaan mamogram dilakukan pada wanita usia 40 tahun ke atas. Pada kasus tertentu yang masih sulit diidentifikasi mungkin dibutuhkan pemeriksaan biopsi.

Fibroadenoma akan muncul sebagai benjolan payudara. Benjolan tersebut mudah bergerak ketika disentuh dan terasa padat. Biasanya tumor payudara ini tidak memberikan rasa nyeri. Namun, terkadang bisa terasa nyeri ketika disentuh atau nyeri ketika akan menstruasi. Fibroadenoma baru dapat muncul satu atau beberapa benjolan sekaligus setelah yang lama dibuang. Benjolan tersebut bukan berarti benjolan lama muncul kembali.

Sering kali, fibroadenoma akan menyusut dan menghilang dengan sendirinya. Pada kasus jarang seperti fibroadenoma raksasa, diperlukan prosedur pembedahan yang dilakukan oleh dokter. Fibroadenoma biasanya akan membesar ketika sedang hamil atau menyusui. Namun, akan mengecil kembali setelah selesai hamil atau menyusui.