John Stones adalah seorang bek tengah kelahiran Barnsley Inggris, 28 Mei 1994. Pemuda berumur 22 tahun ini belakangan menghiasi beberapa halaman awal media-media internasional karena kepindahannya ke klub raksasa, Manchester City.
Lahir dan besar di Barsnley, John Stones mengawali karier sepakbolanya di akademi Barsnley. Performanya yang gemilang membuat ia menandatangani kontrak profesional bersama tim senior Barnsley diumur 17 tahun. Pemuda berpostur 188 sentimeter ini mulai menginjak lapangan hijau sebagai pemain profesional setahun setelahnya, tepatnya pada 17 maret 2012 setelah ia masuk menjadi seorang pemain pengganti ketika Barnsley musti mengakui ketangguhan reading, 4-0. Gol pertamanya untuk seragam Barnsley tercipta di babak pertama Piala Liga empat bulan mendatang. Satu golnya membuat Barnsley menang tipis 4-3 atas Rochdale.
Performanya yang konsisten dan statusnya sebagai pemain lokal membuat namanya mulai menjadi perbincangan di antara para klub-klub besar Liga Inggris. Pada tahun 2013, Everton berhasil mengamankan jasanya setelah menembus Stones dengan uang sebesar 3 juta Poundsterling.
Status Everton sebagai tim papan tengah memberikan keuntungan tersendiri bagi Stones, ia sukses menjadi salah satu pilar penting bagi lini pertahanan The Toffees dan mulai mengunci posisinya pada starting eleven Everton. Dua musim yang cemerlang membuat bakatnya mulai diendus tim-tim besar, pada bursa musim panas 2015, Chelsea mulai tertarik mendatangkannya sebagai kandidat utama pengganti John Terry di lini belakang.
Meski begitu, transfer ini tidak benar-benar terjadi setelah Everton dan Roberto Martinez pada saat itu masih merasa Everton adalah lingkungan yang bisa memoles bakat John Stones.
Namun menjelang musim 2016-2017 Liga Primer Inggris dimulai, John Stones kembali menjadi komoditi panas setelah Manchester City yang dinahkodai Pep Guardiola merasa perlu amunisi baru di lini pertahanan Manchester City. Setelah melalui proses yang alot, akhirnya uang sebesar 50 juta Poundsterling berhasil membuat John Stones menjadi anggota baru di skuat Manchester City.
Jawaban Rapuhnya Lini Pertahanan Manchester City
Track record Pep Guardiola sebagai salah satu pelatih yang menekankan sepakbola menyerang membuat pergerakannya di bursa transfer seringkali adalah untuk membeli pemain-pemain yang ofensif dan jarang sekali ia membeli seorang bek untuk menambah kekuatannya di lini pertahanan. Pep menganut filosofi bahwa pertahanan terbaik adalah menyerang.
Meski begitu ia tak serta merta mengucilkan peran seorang bek. Lini pertahanan yang rapi dan seorang bek yang mampu mengolah bola adalah salah satu elemen penting baginya untuk menjalankan sepakbola terorganisir yang sudah menjadi ciri khasnya. Mulai dari Javier Mascherano di Barcelona hingga Xabi Alonso di Bayern Munich adalah dua pemain yang musti rela digeser ke lini belakang demi memenuhi ambisinya.
Lini pertahanan Manchester City yang kebobolan hampir 41 gol musim lalu membuat Pep Guardiola segera berbenah guna mencari partner yang sesuai untuk Vincent Kompany. Pilihan John Stones pun menjadi sebuah jawaban penting karena di usia yang sangat muda ia sudah dipercaya mengawal lini pertahanan Everton selama 3 musim belakangan.