Pengertian

Lumpuh otak (cerebral palsy) merupakan kerusakan otak pada bayi dan anak yang menyebabkan gangguan gerak motorik, gangguan bicara, gangguan penglihatan, dan gangguan belajar.

Terdapat tiga jenis lumpuh otak, yaitu:

1)    Lumpuh otak tipe spastik, ditandai dengan kakunya gerakan tubuh akibat otot yang berkontraksi terus menerus.

2)    Lumpuh otak tipe atetoid, ditandai dengan timbulnya gerakan-gerakan tak disadari atau tak diinginkan yang tak dapat dikendalikan.

3)    Lumpuh otak tipe ataksik, ditandai dengan gangguan keseimbangan.

Penyebab

Terdapat beberapa penyebab lumpuh otak. Kondisi ini bisa disebabkan karena terjadi infeksi saat kehamilan, kelainan genetik, atau gangguan pada proses persalinan.

Bayi prematur yang lahir dengan berat badan di bawah 1500 gram memiliki risiko lebih tinggi mengalami lumpuh otak. Selain itu, gangguan otak saat balita, misalnya mengalami radang selaput otak (meningitis), kekurangan oksigen dalam jangka waktu lama, atau mengalami shaken baby syndrome, juga dapat menyebabkan lumpuh otak.

Diagnosis

Karena gejala lumpuh otak mirip dengan banyak penyakit lainnya pada anak, umumnya dokter perlu melakukan observasi selama beberapa minggu hingga beberapa bulan pada anak untuk memastikan adanya lumpuh otak.  Sering kali dugaan anak mengalami lumpuh otak baru dipertimbangkan saat anak berusia empat bulan ke atas setelah melihat perkembangan anak yang tak sesuai dengan usianya.

Untuk memastikan adanya lumpuh otak, umumnya dokter akan meminta anak untuk menjalani beberapa pemeriksaan, seperti:

  • CT scan
  • MRI
  • elektroensefalografi (EEG)

Gejala

Gejala lumpuh otak meliputi gangguan gerak dan keterlambatan perkembangan, seperti:

  • Keterlambatan perkembangan motorik, misalnya belum bisa duduk hingga usia 8 bulan, belum bisa berjalan saat berusia 18 bulan
  • Badan tegang dan kaku
  • Sering melakukan gerakan menghentak yang tak bisa dikontrol
  • Tangan tremor
  • Berjalan jinjit
  • Selain itu, keluhan lain yang dapat terjadi adalah gangguan menelan, gangguan buang air besar, kejang berulang, gangguan pendengaran, gangguan penglihatan, mengompol, dan sebagainya.

Pengobatan

Hingga saat ini belum ada metode pengobatan yang dapat menyembuhkan lumpuh otak sepenuhnya. Tujuan terapi pada lumpuh otak adalah untuk memaksimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak.

Anak yang mengalami lumpuh otak perlu menjalani rehabilitasi medis untuk melatih gerakan tubuhnya, kemampuannya bicara, kemampuannya mendengar, dan perkembangan sosialnya. Penting pula untuk menjaga kesehatan tulang anak dengan memberikannya makanan yang mengandung kalsium, vitamin D, dan fosfat.

Pencegahan

Pencegahan lumpuh otak dimulai dengan menjaga janin di kandungan dalam kondisi yang sehat agar perkembangan otaknya saat lahir berlangsung lengkap dan sempurna. Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh para ibu hamil adalah melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin berkala untuk mencegah gangguan kesehatan serius.

Selama kehamilan juga perlu dipastikan untuk mengonsumsi makanan bergizi yang tinggi protein, cukup kalori, tinggi serat, dan cukup asam folat serta cukup vitamin dan mineral lainnya. Kembangkan juga pola hidup sehat bebas stres serta hindari asap rokok.