Alami Pendarahan Otak Saat Lahir, Gadis 4 Tahun Lumpuh

Gadis perempuan berusia 4 tahun ini mengalami penarahan di otak, yang menyebabkannya didera lumpuh (cerebral palsy).

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 23 Okt 2018, 09:00 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2018, 09:00 WIB
Ilustrasi Otak
Adanya perdarahan di otak membuat gadis kecil menderita lumpuh. (iStockPhoto)

Liputan6.com, Inggris Seorang gadis perempuan (4) mengalami pendarahan di otak. Ia pun menderita lumpuh otak (cerebral palsy) dan tidak dapat berbicara.

Bocah bernama Alannah Fitzpatrick dari Basford, Inggris yang lumpuh ini dipengaruhi kondisinya saat lahir. Ia lahir prematur, delapan minggu lebih awal, dan menghabiskan dua bulan pertamanya dirawat di unit perawatan neo-natal intensif.

Pendarahan di otak sejak lahir menyebabkan cerebral palsy. Cerebral palsy berupa gangguan gerakan, otot, atau postur yang disebabkan oleh cedera atau perkembangan abnormal di otak.

Akibat cerebral palsy, setiap gerak tubuh Alannah, seperti berjalan juga duduk pun sakit. Ia hanya bisa menggerakkan sedikit bagian atas lengan dan kakinya. Kondisi lumpuh yang dialami gadis kecil itu membuatnya tidak bisa duduk, merangkak atau bermain tanpa bantuan alat atau pertolongan orang lain, dilansir dari Nottinghamshire Live, Senin (22/10/2018).

 

 

Saksikan video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Gangguan otot kepala dan mulut

Ilustrasi Otak
Ada gangguan pada otot kepala. (iStockPhoto)

Sang ayah, Damien Fitzpatrick (44), seorang pekerja sosial mengatakan, Alannah juga tidak dapat berbicara karena otot kepala dan mulutnya juga terpengaruh.

"Namun, jika Anda bertemu dengannya, ia selalu tersenyum. Dia anak yang cantik bak malaikat. Sebagai orangtua, aku hanya ingin memberinya kesempatan terbaik dalam hidup dan membantunya menjalani kehidupan normal," ujar Damien.

Saat ini, Alannah tidak bisa berjalan atau berbicara. Bahkan dia pun tak bisa mencerna makanan yang padat karena ia kesulitan mengunyah.

"Sebagai orangtua, ini sulit sekali menghadapinya. Aku ingin membantunya menyingkirkan rasa sakitnya, tetapi tidak banyak yang bisa dilakukan," Damien melanjutkan.


Operasi obati kejang otot

Ilustrasi ruang operasi (iStock)
Alannah akan operasi obati kejang otot. (iStock)

Salah satu solusi adalah operasi SDR (Selective dorsal rhizotomy). Prosedur ini mengobati kejang otot yang bekerja pada sumsum tulang belakang.

Ini akan memungkinkan Alannah dapat berjalan tanpa rasa sakit. Operasi ini akan menelan biaya sekitar £50.000 hingga £60.000 (setara Rp992 juta - Rp1,1 miliar) dengan fisioterapi. Hal ini termasuk biaya peralatan, biaya profesional, dan akomodasi perawatan tiga minggu.

Rencana fisioterapi intensif di rumah juga akan menelan biaya sekitar £35.000 atau setara Rp694 juta.

"Alannah adalah sumber kehidupan dan jiwa keluarga kami. Dia punya selera humor dan selalu tersenyum kepada semua orang," tambah ibu Alannah, Alison (32).


Bisa bermain bermain bersama

Anak Bermain
Alannah diharapkan punya kehidupan baik dan bisa bermain dengan adik laki-lakinya. (amadeus)

Adanya rencana operasi untuk mengobati kejang otot tersebut diharapkan memberikan kesempatan Alannah menjalankan aktivitas sehari-hari.

"Sekarang dia punya adik laki-laki. Akan sangat luar biasa membayangkan mereka dapat bermain dan tumbuh bersama, tanpa kendala kursi roda. Perawatan ini sangat penting bagi Alannah," Alison melanjutkan.

Alison berharap akan sangat menyenangkan melihat anak perempuannya tumbuh tanpa frustrasi akibat keterbatasan fisiknya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya