Pengertian

Prediabetes atau borderline diabetes adalah kondisi di mana kadar gula darah seseorang melebihi batas normal, namun belum terlalu tinggi untuk dapat dimasukkan dalam kategori penyakit diabetes melitus (DM).

Kondisi metabolik ini berhubungan erat dengan obesitas. Jika tidak terdiagnosis dan tidak diobati, prediabetes akan menjadi DM tipe 2. Selain itu, risiko terkena penyakit jantung dan juga stroke akan meningkat.

Kondisi prediabetes dibagi menjadi dua, yaitu:

  • Gula darah puasa terganggu (GDPT) dimana kadar gula darah puasa lebih tinggi dari normal
  • Toleransi glukosa terganggu (TGT) dimana kadar gula darah setelah makan lebih tinggi dari normal

Penyebab

Ada beberapa kondisi yang menjadi penyebab prediabetes, yaitu:

  • kerja hormon insulin untuk mengkontrol gula darah terganggu
  • jumlah hormon insulin tidak cukup
  • tubuh tidak merespon terhadap insulin dengan benar

Sedangkan yang menjadi faktor risiko kondisi prediabetes antara lain:

  • Berat badan berlebih atau obesitas
  • Riwayat keluarga dengan diabetes
  • Memiliki tekanan darah tinggi, kadar HDL rendah atau trigliserida tinggi
  • Usia diatas 40 tahun
  • Melahirkan anak dengan berat badan lebih dari 4 kg

Prediabetes

Diagnosis

Untuk mendeteksi kondisi ini diperlukan tes darah kadar gula darah saat puasa atau kadar HbA1c. Prediabetes jika:

  • Kadar glukosa darah puasa: 100 mg/Dl–125 mg/dL
  • HbA1c (rata-rata kadar gula darah 2–3 bulan terakir): 5,7%–6,4%

Jika terdapat gejala diabetes namun kadar HbA1c lebih rendah dari 42 mmol/mol, tes toleransi glukosa oral. Toleransi glukosa terganggu ketika hasilnya 140 mg/dL–199 mg/dL.

Gejala

Banyak penderita prediabetes yang tidak menyadari kondisi ini. Hal ini disebabkan karena kondisi ini biasanya berkembang secara bertahap tanpa gejala. Kebanyakan penderita baru akan menyadari kondisi ini ketika gejala DM tipe 2 sudah muncul. Sehingga menyadari faktor risiko sangat penting.

Pengobatan

Pengobatan prediabetes yang bisa dilakukan antara lain:

  • Mengontrol berat badan
    Berat badan (BB) berlebih akan meningkatkan risiko prediabetes untuk menjadi DM. Menurunkan BB walaupun hanya 5–10% akan membuat perubahan yang signifikan.
  • Perubahan diet
    Konsumsilah protein yang rendah lemak, sayuran dan biji-bijian. Batasi jumlah kalori terutama karbohidrat dan gula. Makan makanan yang tinggi akan serat akan membantu Anda merasa lebih cepat kenyang dan tidak makan terlalu banyak.
  • Menambah aktifitas fisik sebagai gaya hidup
    Olahraga secara teratur minimal 30 menit sehari seperti bersepeda, berenang atau jalan cepat saja sudah cukup untuk mencegah dan mengelola diabetes.

Pencegahan

Kondisi prediabetes, jika didiagnosis dini dapat diatasi dan dicegah agar tidak berkembang menjadi DM tipe 2. Pencegahan yang bisa dilakukan meliputi:

  • Mengontrol berat badan
    Berat badan (BB) berlebih akan meningkatkan risiko prediabetes untuk menjadi DM.
  • Mengubah pola makan
    Batasi jumlah asupan kalori, terutama karbohidrat dan gula. Makan makanan yang tinggi akan serat akan membantu Anda merasa lebih cepat kenyang dan tidak makan terlalu banyak.
  • Menambah aktifitas fisik sebagai gaya hidup
    Berolahragalah secara teratur, lakukan minimal 30 menit sehari. Anda bisa bersepeda, berenang atau jalan cepat. Aktivitas tersebut sudah cukup untuk mencegah berkembangnya prediabetes menjadi DM.