4 Gejala Prediabetes yang Sering Disepelekan, dan Cara Mencegahnya Berkembang

Prediabetes juga disebut silent killer, namun ada beberapa tanda yang bisa memperingatkan Anda untuk memeriksakan diri dan memperhatikan kesehatanmu.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 07 Mar 2023, 13:03 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2023, 13:03 WIB
Risiko Diabetes
Ilustrasi Diabetes Credit: pexels.com/pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Bordeline diabetes juga disebut sebagai prediabetes merupakan kondisi yang bisa terjadi sebelum Anda terkena diabetes tipe 2.

Dalam hal ini, kadar gula darah Anda lebih tinggi dari normal tapi masih belum cukup tinggi untuk dianggap sebagai tanda diabetes. 

Jika Anda menderita prediabetes, pankreas Anda masih menghasilkan insulin yang cukup sebagai respons terhadap karbohidrat yang dicerna. Namun, kurang efektif menghilangkan gula dari aliran darah sehingga gula darah Anda tetap tinggi. 

Prediabetes juga disebut silent killer, namun ada beberapa tanda yang bisa memperingatkan Anda untuk memeriksakan diri dan memperhatikan kesehatanmu. 

Berikut beberapa tanda-tanda yang muncul di tubuh yang menunjukkan Anda mengalami prediabetes, seperti melansir dari Times of India, Selasa (7/3/2023).

1. Perubahan warna atau bercak pada kulit

Acanthosis nigricans adalah kondisi kulit yang melibatkan perkembangan bercak-bercak kulit yang gelap, tebal dan seringkali seperti beludru. Ini bisa menjadi tanda resistensi insulin. 

Perubahan warna biasanya terjadi di sekitar siku, lutut, leher, ketiak dan buku-buku jari. 

2. Meningkatnya rasa haus dan buang air kecil

Rasa haus yang berlebihan dan peningkatan buang air kecil bisa menjadi tanda bahwa Anda mengalami prediabetes. Dalam kondisi ini, penumpukan glukosa yang berlebihan dalam darahmu memaksa ginjal Anda bekerja lembur untuk menyaring dan menyerap kelebihan glukosa ini. 

Jadi saat ginjalmu tidak bisa mengimbanginya, kelebihan glukosa tersebut akan dikeluarkan melalui urine Anda.

Kehilangan cairan bisa membuatmu dehidrasi dan membuatmu merasa haus. Ini akan mendorong Anda untuk minum lebih banyak cairan dan kemudian buang air kecil lebih banyak. 

 

3. Penglihatan buram

Ilustrasi Mata Sehat (sumber: unsplash)
Ilustrasi Mata Sehat (sumber: unsplash)

Tingginya kadar glukosa darah bisa menarik cairan dari jaringan Anda, termasuk lensa mata Anda. Ini bisa memengaruhi kemampuanmu untuk fokus, yang menyebabkan penglihatan kabur. 

Penting untuk diperhatikan bahwa bagi kebanyakan orang, tahap awal tidak menyebabkan masalah penglihatan. Namun, jika perubahan ini terus berlanjut tanpa terdeteksi, bisa menyebabkan kehilangan penglihatan. 

4. Kelelahan

Tingginya kadar glukosa dalam darahmu bisa mengganggu kemampuan tubuh untuk menggunakan glukosa sebagai energi.

Dehidrasi dan peningkatan buang air kecil karena gula darah tinggi juga bisa membuatmu merasa lelah.

 

Cara mencegahnya berkembang

Alternatif Untuk Mencegah Diabates
Ilustrasi Penyakit Diabetes Credit: pexels.com/PhotoMIX

 Penting untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur untuk deteksi dini diabetes, terutama jika Anda berisiko lebih tinggi terkena kondisi tersebut. 

Sebuah studi yang disebut Program Pencegahan Diabetes menemukan bahwa penurunan berat badan dan olahraga yang sederhana mengurangi risiko terkena diabetes sebesar 58% selama 3 tahun. 

Mengonsumsi makanan yang seimbang juga bisa membantu. Fokus pada makan makanan bergizi seperti buah-buahan, sayuran, protein tanpa lemak, lemak sehat jantung dan biji-bijian. Batasi juga asupan gula tambahan. 

Fakta Mengenai Risiko Diabetes Melitus
Infografis Journal_ Fakta Mengenai Risiko Diabetes Melitus (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya