WeChat Belum Berminat Cari Untung di Indonesia

Meskipun sudah memanjakan penggunanya di Indonesia, WeChat masih belum mau mencari uang dari pasar Indonesia.

oleh Denny Mahardy diperbarui 23 Mei 2014, 14:29 WIB
Diterbitkan 23 Mei 2014, 14:29 WIB
Ilustrasi WeChat
WeChat

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia seringkali dijadikan target empuk pemasaran produk dan layanan, termasuk layanan pesan instan. Pemain asal Tiongkok, WeChat mengakui potensi besar yang dimiliki oleh Indonesia.

Potensi besar yang ada di Indonesia membuat WeChat tak segan membawa banyak fitur unggulan layanannya ke pengguna di Tanah Air. Stiker animasi bernuansa lokal maupun kapasitas penyimpanan awan sebesar 1GB telah disediakan WeChat untuk penggunanya di Indonesia.

Meski begitu, pihak manajemen WeChat mengaku belum berniat mengambil keuntungan dari berbagai layanan yang disediakannya tersebut. Mereka berkilah masih berfokus untuk memberikan kenyamanan bagi penggunanya di sini.

"Tahun ini kami masih fokus untuk kasih layanan dan kepuasan optimal bagi pengguna di Indonesia. Monetisasi atau mencetak uang dari layanan kami masih belum dilakukan tahun ini," ungkap Bagus Binatoro, Direktur MNC Tencent.

Ia pun mengaku pihaknya masih ingin meningkatkan investasi di Indonesia. Mencari developer lokal yang bisa diajak bekerjasama seperti menyediakan stiker animasi termasuk dalam daftar investasi yang akan dilakukan WeChat.

Layanan pesan instan tersebut baru saja menyediakan stiker animasi lokal bertema 'Cinta', 'Bahasa Gaul', dan 'Ayu Ting Ting', yang masing-masing terdiri dari 16 ekspresi. Sementara ini, stiker tersebut tersedia secara gratis bagi pengguna di Indonesia.

Tencent sebagai pembua WeChat belum lama ini mengumumkan prestasi baru layanannya itu yakni memiliki 396 juta pengguna aktif di seluruh dunia. Jumlah itu mengalami kenaikan dari 355 juta pada akhir 2013 yang lalu, dan hampir dua kali lipat dari jumlah tahun lalu yakni 195 juta.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya