Liputan6.com, Persaingan Google dan Apple sudah tersebar ke seluruh dunia. Kendati demikian, rivalitas kedua perusahaan tidak mengurangi kekaguman Chairman Google, Eric Schmidt, kepada salah satu pendiri sekaligus mantan Chief Executive Officer (CEO) Apple, Steve Jobs.
Schmidt adalah salah satu orang yang tak takut mengkritik Apple. Bahkan pada pekan lalu, dia mengatakan bahwa persaingan antara dua raksasa teknologi itu adalah kompetisi paling 'brutal'. Namun dalam sebuah kesempatan terpisah, ketika ditanya tentang pahlawannya, Schmidt memberikan jawaban sederhana: "Bagi saya, itu sangat mudah. Steve Jobs."
"Kita semua bisa bercita-cita menjadi sebagian kecil dari Steve (Jobs)," tutur Schmidt di Commonwealth Club of Silicon Valley, saat mempromosikan buku yang ditulisnya bersama VP Produk Google, Jonathan Rosenberg, 'How Google Works'.
Dilansir Business Insider, Senin (6/10/2014), Schmidt pertama kali bertemu Jobs pada 1993. Jobs saat itu telah keluar dari Apple dan bekerja di perusahaan lain yang didirikannya, NeXT. Sedangkan Schmidt bekerja di Sun Microsystems.
Keduanya bertemu ketika Jobs mengundang sejumlah anggota tim Sun, termasuk Schmidt, untuk mempelajari tentang bahasa komputer baru. Schmidt mempertanyakan sejumlah aspek teknis dari presentasi Jobs, tapi dia tertarik dengan teknik persuasi Jobs.
Saat Schmidt dan timnya berusaha membedah teknologi baru Jobs di tempat parkir NeXT, Jobs menyadari mereka masih berbincang dan segera berlari ke luar untuk ikut melanjutkan pembicaraan.
Schmidt dan Jobs menjalin hubungan pertemanan selama bertahun-tahun. Hingga pada 2006, Jobs mengundang Schmidt untuk bergabung dengan dewan direksi Apple.
Hubungan dekat Schmidt dan Jobs terus berlanjut dan melibatkan Google. Raksasa mesin pencari ini merupakan bagian besar dari acara perkenalan iPhone pertama pada 2007, karena Google Search dan Maps menjadi bagian utama dalam ekosistem awal iOS. Schmidt yang saat itu telah bergabung dengan Google, tampil di atas panggung untuk memperkenalkan produk-produk tersebut dan berbicara tentang iPhone.
Namun ketika Google memperkenalkan Android di tahun yang sama, rivalitas antara Google dan Apple mulai memanas. Jobs merasa dikhianati, terutama karena pada Agutus atau beberapa bulan sebelum Android diperkenalkan, Jobs sudah mendapat kabar tentang sebuah sistem operasi (OS) open source milik Google yang menjadi kompetitor iOS. Jobs dilaporkan menghujat Schmidt, serta marah mengenai rencana kehadiran smartphone dan menyebutnya bermuka dua.
Kebencian Jobs terhadap Android memang sudah terlihat dari awal. Bahkan kepada penulis biografinya, Walter Isaacson, Jobs mengatakan, "Saya akan menghancurkan Android karena itu adalah produk curian. Saya bersedia perang termonuklir untuk hal ini."
Schmidt akhirnya mundur dari jajaran dewan direksi Apple pada Agustus 2009. Kendati persaingan di pasar mobile dan ruang sidang, terutama soal sengketa paten produk-produk Android terus berlanjut, Schmidt tetap memiliki kekaguman mendalam pada sosok Jobs.
Pada 2008, Schmidt pernah menyebut Jobs sebagai CEO terbaik di dunia. Dia menggambarkan Jobs sebagai orang yang luar biasa. "Orang-orang luar biasa memang layak untuk diajak bergaul karena ada kesempatan yang baik bahwa mereka akan mengubah dunia," ungkap Schmidt.
Bos Google: Steve Jobs Adalah Pahlawan Saya
Rivalitas Google dan Apple ternyata tak mengurangi kekaguman Chairman Google, Eric Schmidt, kepada pendiri Apple, Steve Jobs.
diperbarui 06 Okt 2014, 18:10 WIBDiterbitkan 06 Okt 2014, 18:10 WIB
Rivalitas Google dan Apple, ternyata tak mengurangi kekaguman Chairman Google, Eric Shmidt, kepada pendiri Apple, Steve Jobs.
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Kejagung Banding Vonis Harvey Moeis Dkk di Kasus Korupsi Timah
Peduli dengan Isu-isu Sosial, Kapten Timnas Indonesia Berniat Dirikan Panti Asuhan dan Sekolah
Rangkuman Kasus Korupsi Timah Harvey Moeis dari Awal hingga Divonis 6,5 Tahun Penjara
Baru Terungkap, Thom Haye Ternyata Sempat Jadi Target Banyak Klub Eropa saat Masih Muda
Jay Idzes Akui Merasa Terhormat Bisa Bermain di Serie A, Liga Terbaik bagi Pemain Bertahan
Akhir Pekan Ini, Jay Idzes dan Pemain Diaspora Timnas Indonesia Akan Hadapi Tantangan Berat dalam Jadwal Pertandingan di Liga Eropa
Pemprov Jakarta Prediksi Jumlah Sampah Malam Tahun Baru 2025 Akan Capai 150 Ton
Pesawat Jeju Air yang Bawa 175 Penumpang dan Jatuh di Bandara Muan Korea Diduga Tabrakan dengan Burung
11 Makanan Khas Palestina yang Wajib Dicoba, Hummus hingga Moussaka
Ustadz Das’ad Latif Bongkar Tabiat Istrinya, Bikin Paksu Tak Bakal Berpaling ke Lain Hati
Kecelakaan Jeju Air, Kemlu RI: KBRI Seoul sedang Berkoordinasi dengan Otoritas Setempat
Taman Margasatwa Ragunan Targetkan 80 Ribu Pengunjung di 1 Januari 2025, Siapkan 30 Pintu Masuk hingga Akses Ramah Disabilitas