Menarik, Begini Cara Startup Ini Memperkuat SDM

Rintisan usaha digital (startup) yang satu ini punya cara menarik memperkuat sumber daya manusia (SDM)-nya dengan cara yang unik

oleh Muhammad Sufyan Abdurrahman diperbarui 05 Sep 2016, 13:50 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2016, 13:50 WIB
Limakilo Startup
CTO Limakilo.id Aris Setiawan (baju biru) berpose bersama setelah ikut Forum Alumni Universitas Telkom di Bandung, akhir pekan lalu. (Liputan6.com/Muhammad Sufyan Abdurrahman)

Liputan6.com, Bandung - Rintisan usaha digital (startup) yang satu ini punya cara menarik memperkuat sumber daya manusia (SDM)-nya, yakni dengan mendatangi adik kelas di kegiatan ekstrakurikuler.

Limakilo.id, startup yang fokus menghubungkan pembeli dengan petani bawang Brebes, tidak pernah secara khusus mengadakan rekrutmen terbuka. Padahal, startup ini baru saja diguyur seed dari East Venture dengan nilai dirahasiakan pada 24 Mei lalu.

Mereka juga yang menjuarai hackhaton Merdeka 1.0 Agustus 2015 lalu dengan hadiah diberikan langsung Menkopolhukam kala itu, Luhut Binsar Panjaitan.

Dalam kegiatan kerja Presiden Jokowi di Brebes 11 April lalu, sang presiden resmi memperkenalkan Limakilo.id sebagai satu dari lima aplikasi yang bisa dimanfaatkan petani bawang--lainnya adalah Petani dari 8village, TaniHub dari TaniHub, PantauHarga dari Code4Nation, serta Nurbaya Initiatives.

Menurut Arif Setiawan, Chief Technical Officer (CTO) Limakilo.id, pihaknya kini sudah memiliki belasan karyawan dengan kantor pusat di Menara Rajawali, Mega Kuningan, Jakarta.

"Hingga akhirnya punya kantor sendiri di Jakarta, kami dari awal perkuat tim cenderung mengajak adik kelas dan komunitas. Khususnya kepada Pro Club, ekstrakurikuler peminat programming di kampus kami dulu, Telkom University," katanya kepada tim Tekno Liputan6.com di Bandung, akhir pekan lalu.

Menurut dia, para pendiri Limakilo.id, yakni Arif, Lisa Ayu Wulandari (CMO), dan Walesa Danto (CEO) berkuliah di Teknik Informatika Telkom University dan aktif di himpunan maupun Pro Club. Karenanya, mereka lebih ingin mengajak adik kelasnya sendiri dibandingkan merekrut mereka yang tidak dikenal sama sekali. Apalagi faktanya, mengacu pengalaman, adik kelas yang direkrut dari unit ekstrakurikuler itu memang lebih siap bekerja.

Itu sebabnya, kata dia, timnya secara rutin kerap melakukan meetup dengan anggota Pro Club seperti dilakukan CEO mereka, Walesa Danto, pekan lalu di salah satu laboratorium komputer di kampus mereka.

"Buat kami, selain sharing ilmu, juga lebih mudah nyambung kalau mengobrol dengan mereka karena wawasannya tidak sebatas bangku kuliah. Mereka ikuti tren programming, kalau kami ajak magang atau freelance pun gampang. Lebih nyambung," katanya.

Limakilo.id sendiri memiliki konsep sebagai marketplace dengan fokus penjualan bawang secara paket kecil dan grosir. Paket kecil tersebut adalah sekitar 5 kilogram, sesuai asumsi kebutuhan target konsumen kami.

Fungsi utama dari aplikasi ini adalah petani bisa menjual bawang merah ke konsumen secara langsung, sedangkan masyarakat yang membutuhkan bawang merah dalam partai besar bisa membuka sistem lelang kepada seluruh petani yang bersedia memberikan harga termurah untuk kebutuhan yang lebih banyak.

"Prinsipnya kami ingin semua startup selalu punya akar, dan ini sudah banyak berjalan. Misalnya ITB, itu umumnya mengarah ke Bukalapak sementara Binus ke Tokopedia. Dengan cara ini, pendidikan dan industri akan maju bersama," pungkasnya.

(Msu/Ysl)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya