Liputan6.com, Jakarta - Menko Polhukam Wiranto mengatakan, sejauh ini masih membatasi akses internet di Papua.
"Pembatasan (akses internet di Papua) ini karena reaksi dari satu kondisi. Kondisi yang terjadi membahayakan keamanan nasional," ucap Wiranto di Kemenko Polhukam RI, Jakarta, Selasa (3/9/2019).
Ia menjelaskan banyak yang campur tangan, banyak juga yang menggunakan kesempatan untuk ikut-ikutan mengacaukan keadaan itu, dengan alat-alat media sosial dan internet.
Advertisement
Baca Juga
"Saat itu kondisinya banyak hasutan dan hoaks. Bahkan, kondisi yang tidak stabil, banyak beredar berita bohong. Maka, sulit bagi kami aparat keamanan untuk menstabilkan daerah itu," jelas Wiranto.
Dia pun sudah berkoordinasi dengan Panglima TNI, Kapolri, dan Kepala BIN, mengenai kondisi sekarang di Papua, yang mana hoaks sudah berkurang.
"Hasutan sudah hampir enggak ada, tone-nya sudah positif, hoaksnya 10 persen, yang positif 90 persen. Kondisi daerah kan sudah stabil," ungkap Wiranto.
Meski demikian, dari informasi yang didapat, masih memerlukan waktu lagi. Jika nanti pada 5 September masih dalam keadaan kondusif, internet kembali dinormalkan.
"Dari informasi yang kita dapat, dari analisis keamanan, kita masih butuh waktu sebentar saja. Jadi tanggal 5 September nanti, kalau keadaan betul-betul kondusif, kita buka (pemblokiran internet) kembali," pungkasnya.
Janji Wiranto Soal Internet di Papua
Wilayah di Papua dan Papua Barat masih mengalami pelemahan akses internet untuk sementara waktu lantaran kondisinya yang masih belum kembali normal.
Menko Polhukam Wiranto mengungkapkan, kondisi di Papua itu akan dikembalikan seperti semula sebagaimana janjinya.
"Internet itu kan saya udah janji internet, kemudian penarikan pasukan. Kedua aktivitas ini kan ada satu reaksi karena ada aksi, kalau enggak ada aksi yang menimbulkan kerusuhan, suasana panas ini tidak akan ada pelemotan media sosial, enggak akan ada penambahan pasukan," kata Wiranto di Jakarta, Senin (2/9/2019).
Â
Advertisement
Alasan Pembatasan Internet
Dia mengatakan, pelemahan itu memang terpaksa dilakukannya agar kondisinya lebih kondusif. Namun begitu, semuanya akan berubah seperti semula.
"Tapi karena ada aktivitas itu, terpaksa kita lakukan itu. Dan saya sudah janji berkali-kali, akan kita tarik pasukan, akan kita kembalikan normal media sosial, agar aktivitas masyarakat bisa tidak terganggu," jelas Wiranto.
Karena itu, ia meminta masyarakat Papua untuk bersabar.
"Tapi tunggu lah ya, saya akan memastikan teman-teman di depan sana ketika keadaan sudah betul-betul (aman), detik itu akan kita buka kembali, kita normalkan kembali media sosial. Saat ini belum ada laporan itu," pungkasnya.