Liputan6.com, Jakarta - Selama masa pandemi, pola konsumsi konsumen tidak dimungkiri telah berubah. Saat ini, banyak konsumen yang memilih berbelanja online untuk memenuhi kebutuhannya, baik di marketplace/e-commerce maupun social e-commerce.
Menurut data terbaru dari Analytic Data Advertising (ADA) lonjakan belanja online bahkan mencapai 400 persen pada Maret 2020. Dengan kemudahan yang ditawarkan belanja online, jumlah konsumen baru yang pertama kali melakukan aktivitas ini juga turut bertambah.
Hanya menurut VP of Marketing Lazada, Sawitri Hertoto, tidak seluruh konsumen belanja online mengetahui tata cara berbelanja secara aman. Hal ini sebenarnya juga berlaku untuk konsumen baru dan lama.
Advertisement
Baca Juga
"Sayangnya, memang masih banyak konsumen yang belum memahami tata cara berbelanja aman secara online, sehingga terkadang menimbulkan rasa kurang percaya," tuturnya saat webinar yang digelar Lazada, Selasa (29/9/2020).
Untuk itu, Sawitri berbagi sejumlah langkah penting yang perlu dilakukan konsumen sebelum belanja online. Salah satunya adalah menentukan terlebih dulu barang yang akan dibeli.
"Tentukan barang apa yang ingin dibeli, ketahui harga wajar dari barang tersebut. Semisal, ada penawaran Rp 500 ribu untuk harga smartphone yang seharusnya Rp 10 jutaan, jangan langsung percaya," tuturnya.
Konsumen, menurut Sawitri, juga harus memastikan besar anggaran sebelum membeli barang. Apabila ada promo, konsumen juga harus membaca mekanisme atau ketentuannya, sehingga tidak ada kesalahan saat akan membeli.
"Lakukan perbandingan antara toko atau penjual, sebelum membeli berangan. Perhatikan pula review konsumen terhadap barang yang ingin dibeli," ujarnya menjelaskan.
Di Lazada sendiri, Sawitri mengatakan, ada berbagai macam penjual. Ada penjual yang memang berasal dari pelaku UMKM dan flagship store yang dimiliki langsung oleh merek tertentu yang menjual barangnya di platform Lazada.
Tips Transaksi Aman Selama Belanja Online
Sawitri juga sempat berbagi tips untuk menjamin keamanan transaksi saat berbelanja online. Hal penting yang perlu diketahui konsumen adalah membuat akun dengan password yang unit dan kuat.
"Jangan gunakan password sama di platform berbeda. Lalu, ganti password secara berkala," ujarnya. Dia juga mengingatkan agar konsumen tidak memberikan informasi pribadi ke siapapun, termasuk OTP maupun nomor telepon.
Selama proses belanja online, dia juga mengatakan konsumen sebaiknya selalu berkomunikasi dan bertransaksi di dalam situs web/platform atau aplikasi resmi e-commerce tersebut. Karenanya, konsumen harus menolak apabila ada permintaan berkomunikasi atau mengirimkan uang secara pribadi ke penjual.
Advertisement
Laporkan Jika Ada Kejanggalan
Selain tips dalam bertransaksi, Sawitri juga mengimbau konsumen untuk melaporkan apabila ada aktivitas yang janggal dari seller. Dengan demikian, platform dapat langsung melakukan penindakan terhadap penjual nakal.
"Kalau ada kejanggalan dalam bertransaksi, konsumen Lazada dapat langsung melaporkannya ke customer service kami. Sebab, hal itu akan membantu platform, konsumen lain, termasuk penjual baik yang sebenarnya masih lebih banyak," ujar Sawitri mengakhiri pembicaraan.
(Dam/Isk)