Liputan6.com, Jakarta - Dukungan bagi warga Palestina merambah ke platform Roblox, di mana sebuah aksi digelar oleh para pemain di Malaysia, serta diikuti juga oleh remaja dan anak-anak.
Dalam sebuah video yang diunggah ke TikTok oleh pengguna bernama cikguzyd, kreator yang kabarnya mengorganisir aksi ini, terlihat ratusan karakter Roblox berkumpul di sebuah tempat terbuka.
Baca Juga
Banyak dari mereka yang membawa bendera Palestina, serta ada juga yang memegang bendera Malaysia. Selain itu, terbentang juga spanduku bertuliskan: Solidaritas Untukmu Palestina.
Advertisement
Afiq Mat Zaid, kreator konten pemilik akun cikguzyd, mengatakan kepada media Malaysia, Says, bahwa aksi ini dimulai pada 21 Oktober lalu, seperti dikutip dari CNA, Selasa (31/10/2023).
Menurut Zaid, dia merasa harus "meningkatkan kesadaran tentang masalah kemanusiaan, khususnya krisis Palestina yang sedang berlangsung" di kalangan generasi muda Malaysia.
Kepada media Star, Zaid bercerita bahwa temannya yang berusia 15 tahun, membuat server di Roblox untuk memberikan dukungan kepada Palestina, dan ia memutuskan menggelar aksi di sana.
Menurut Zaid, setiap server dapat menampung 200 pemain sekaligus dan ada rencana untuk membuat lebih banyak server. Orang lain juga dapat menyaksikan aksi ini melalui live streaming di Facebook.
Laporan CNBC, platform ini sudah dikunjungi lebih dari 275.000 kali. Namun menurut Roblox kepada situs berita Amerika, angka tersebut bisa mencakup beberapa kali kunjungan oleh satu pengguna.
Di TikTok, video aksi bela Palestina di Roblox yang dibagikan oleh Zaid sudah ditonton hingga 3,2 juta kali pada 27 Oktober 2023, sejak diunggah pada hari Senin sebelumnya.
Roblox Pantau Penggunaan Kata-Kata Selama Aksi
Sementara itu, kepada Tech Crunch, pihak Roblox masih mengizinkan adanya aksi tersebut, namun dengan catatan tidak melanggar aturan platform mereka.
Selain itu, mengutip Tech Crunch, ada beberapa kata yang disensor oleh platform selama aksi tersebut, di antaranya "Yahudi", "Hamas", dan "Bebaskan Palestina"
Untuk menghindari antisemit, Roblox juga memantau penggunaan kata "Yahudi" di seluruh platform, agar tidak digunakan untuk penghinaan.
Di sisi lain, meski frasa "Bebaskan Palestina" disensor, namun kalimat-kalimat dukungan lain terhadap negara itu tidak disensor, misalnya "Palestina akan Bebas."
"Kami menghargai debat yang sehat tentang isu dan topik yang penting buat Robloxian," tulis standar komunitas platform tersebut berbunyi.
"Namun, untuk menjaga lingkungan yang beradab dan saling menghormati, kami melarang diskusi atau penggambaran konten politik tertentu," sambungnya.
Advertisement
Roblox Larang Dukungan Terhadap Kekerasan
Selain itu Roblox melarang diskusi tentang kandidat yang sedang mencalonkan diri untuk jabatan politik, atau yang pernah mencalonkan diri di masa lalu.
Pengguna juga dilarang mendiskusikan pejabat terpilih saat ini, partai politik, dan, terutama, "konten yang menghasut terkait hubungan perbatasan, teritorial, atau yurisdiksi di dunia nyata."
Jadi, secara teknis, pengguna diperbolehkan melakukan percakapan tentang Perang Israel-Hamas, selama diskusi tidak menjadi "penghasutan" menurut standar Roblox.
"Meskipun Standar Komunitas kami mengizinkan ekspresi solidaritas, kami tidak mengizinkan konten yang mendukung atau memaklumi kekerasan, mempromosikan terorisme atau kebencian terhadap individu atau kelompok, atau seruan mendukung partai politik tertentu,” kata Roblox.
"Kami memiliki tim ahli yang terdiri dari ribuan moderator serta alat deteksi otomatis untuk memantau platform kami dan akan mengambil tindakan cepat terhadap konten atau individu apa pun yang ditemukan melanggar standar kami," kata juru bicara Roblox kepada Tech Crunch.
Ingatkan Pemain Tak Tebar Kebencian
Server aksi ini juga dilaporkan sempat ditutup untuk peninjauan selama beberapa jam pada hari Rabu pekan lalu, untuk kemudian dibuka lagi. Namun, pihak Roblox tidak berkomentar soal hal ini.
Terkait aturan platform, Zaid juga mengatakan bahwa mereka telah memperhatikan pedoman komunitas Roblox.
"Saya harus mengingatkan para pemain bahwa tujuan kami adalah mengadakan pertemuan damai dan kami tidak ingin menebar kebencian. Tidak akan ada sumpah serapah atau hal negatif," katanya.
"Kami memiliki administrator di setiap server untuk memantau perilaku," katanya. Dia menambahkan, pengguna akan dikeluarkan dari protes virtual jika mereka bertindak tidak pantas.
(Dio/Isk)
Advertisement