Tradisi Malam 1 Suro di Solo

Kirab pusaka ini dipimpin oleh 9 kerbau bule keturunan Kiai Slamet yang juga pusaka keraton berwujud hewan ternak.

oleh Liputan6 diperbarui 15 Okt 2015, 14:00 WIB
Diterbitkan 15 Okt 2015, 14:00 WIB
20151015-Tradisi 1 Suro-Solo
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Solo - Kirab pusaka Keraton Kasunanan Surakarta, Solo, Jawa Tengah menjadi pembuka lembaran baru penanggalan tahun Jawa 1 Suro di Pura Mangkunegaran, Solo.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Kamis (15/10/2015), pada tanggal yang dianggap keramat ini, pusaka-pusaka Adi Luhung berupa peralatan perang yang telah usang diarak keliling Kota Solo. 11 pusaka keraton dikirab dalam ritual tahunan ini.

Masing-masing pusaka diiringi ratusan sentana dan abdi dalem keraton. Penerangan yang digunakan hanya dengan menggunakan lampu minyak.

Uniknya, kirab pusaka ini dipimpin oleh 9 kerbau bule keturunan Kiai Slamet yang juga pusaka keraton berwujud hewan ternak.

"(Kerbau) Sebagai penolak bala. Yang kedua, kerbau itu lambang masyarakat kecil, terutama kaum petani yang dalam hal ini negara kita kan negara agraris. Dan kerbau itu sebagai lambang masyarakat kecil itu kekuatan besar bagi sebuah negara," kata seorang abdi dalem Keraton Surakarta, Winarno Kusumo.

Tradisi kirab kerbau bule ini selalu dinantikan warga. Selama proses kirab, sejumlah ruas jalan terpaksa ditutup hingga menyebabkan kemacetan dan antrean panjang ribuan warga yang menyemut sejak Rabu 14 Oktober 2015 sore. (Vra/Mvi)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya