Ini Gerbang Tol yang Tutup Saat Asian Games 2018

Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) akan uji coba pelaksanaan paket kebijakan rekayasa lalu lintas dalam rangka menyukseskan Asian Games 2018.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 26 Jun 2018, 15:02 WIB
Diterbitkan 26 Jun 2018, 15:02 WIB
2015, Tarif 20 Ruas Jalan Tol Bakal Naik
Kendaraan melintasi ruas jalan tol di kawasan Ancol, Jakarta, Selasa (13/1/2015). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan menguji coba pelaksanaan paket kebijakan rekayasa lalu lintas dalam rangka menyukseskan Asian Games 2018 di Jakarta.

Salah satu yang akan dilakukan adalah dengan menutup beberapa gerbang tol demi memperlancar perjalanan para atlet dari Wisma Atlet ke beberapa venue di Gelora Bung Karno (GBK).

"Pokoknya perjalanan para atlet dari Wisma Atlet ke venue itu maksimal 30 menit. Kalau lebih dari itu, akan mengacaukan jadwal pertandingan," kata Kepala BPTJ Bambang Prihartono di Hotel Harris, Jakarta, Selasa (26/6/2018).

Oleh karena itu, jalan tol menjadi salah satu akses utama para atlet menuju arena pertandingan.

Setidaknya selama perjalanan dari Wisma Atlet ke GBK akan melalui beberapa gerbang tol yang tiap harinya melayani beberapa kendaraan sehingga mengakibatkan kemacetan di jalan tol.

Bambang menyebutkan, untuk perjalanan dari Wisma Atlet ke GBK, gerbang tol yang akan ditutup tersebut adalah On Ramp Tol Ancol Barat, On Ramp Tol Jembatan Tiga 1, On Ramp Tol Angke 2, On Ramp Tol Tanjung Duren, On Ramp Tol RS Harapan Kita, dan On Ramp Slipi 2. Untuk keberangkatan atlet ini, penutupan gerbang tol dilakukan mulai dari pukul 06.00 - 17.00 WIB.

Untuk sebaliknya, rute GBK ke Wisma Atlet gerbang tol yang akan ditutup adalah On Ramp Tol Slipi 1, On Ramp Tol Jelambar 1, On Ramp Tol Angke 1, On Ramp Tol Jembatan Tiga 2 dan On Ramp Tol Gedong Panjang 2.

Adapun jalur kepulangan atlet ke Wisma ini, gerbang tol tersebut akan ditutup mulai pukul 12.00 WIB - 21.00 WIB.

"Asian Games ini tidak hanya ajang olahraga internasional saja, tapi menyangkut harga diri bangsa terhadap dunia. Jadi kami mohon kerja samanya oleh masyarakat untuk turut menyukseskan acara ini," ujar Bambang. (Yas)

 

 

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Penataan Kawasan GBK Senayan Sudah Rampung 90 Persen

Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau kesiapan Kompleks Olahraga Gelora Bung Karno (GBK) Senayan. (Dok PUPR)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau kesiapan Kompleks Olahraga Gelora Bung Karno (GBK) Senayan. (Dok PUPR)

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau kesiapan Kompleks Olahraga GBK Senayan, Jakarta, yang akan digunakan pada Asian Games 2018, pada Senin, 25 Juni 2018.

Jokowi mengatakan, pelaksanaan Asian Games 2018 tinggal menghitung hari, tepatnya 53 hari sehingga pengecekan seperti ini wajib dilakukan untuk memastikan kesiapan seluruh sarana dan prasarana.

"Saya melihat semua pembangunannya sudah berjalan dengan baik dan diharapkan pada puncak acara tanggal 18 Agustus 2018 nanti benar-benar sudah siap 100 persen. Baik dari venue, sesi pembukaan acara, penyelenggaraan hingga prestasinya. Kita pastikan para atlet siap mencapai dan melebihi target (medali)," ujar dia di Jakarta, seperti dikutip Selasa, 26 Juni 2018.

Turut hadir dalam peninjauan tersebut, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf dan Ketua INASGOC Erick Thohir.

Sementara itu, Menteri Basuki menambahkan, untuk venue yang berada di kawasan Kompleks GBK sudah rampung seluruhnya. Hanya ada satu venue yang belum selesai, yakni Venue Squash karena baru diputuskan untuk dibangun pada akhir Februari 2018.

"Kalau untuk penataan kawasan secara keseluruhan sudah 90 persen. Akan ditambah pencahayaan disekitaran kawasan serta pemasangan sculpture berbentuk 12 cabang olahraga. Kami melibatkan Ikatan Arsitektur Indonesia (IAI) untuk mereview dan mendesain seluruh bangunan yang ada. Dengan anggaran yang cukup besar diberikan. Kami berupaya menjadikan pelaksanaa Asian Games semakin lebih baik dan berbeda," kata dia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya