Jakarta - Cabang electronic sports (e-sports) akan mulai dipertandingkan di Asian Games 2018. Meski masih berstatus eksebisi, persaingan di cabor ini tetap bergengsi. Buktinya, persiapan para atletnya pun sangat serius.
Satu di antara persiapan khusus datang dari tim India. Menurut Direktur Federasi e-Sports India, Lokesh Suji, pihaknya sudah mengarantina 'timnas' e-Sports selama 4 bulan.
Advertisement
Baca Juga
Seperti dirilis lol.gamepedia.com, Senin (30/7/2018), beberapa persona tim India yang akan berlaga pada beberapa varian e-Sports Asian Games 2018 tak bisa tenang. Suji mengakui, timnya menyiapkan diri sejak jauh-jauh hari demi hasil terbaik.
Maklum, mereka harus mengakui level e-Sports timnas India masih kurang teruji. Suji membandingkan faktor pengalaman dan kemampuan tim dari negara lain, terutama Jepang, China, China Taipei dan Korea Selatan (Korsel).
"Nama-nama itu sudah terbiasa bermain di level dunia, bahkan piala dunia beberapa permainan e-Sports. Kami harus tahu diri, tapi karena kami sudah lolos, tentu tak akan dibuang begitu saja," tegas Suji.
Pria yang juga menjabat Wakil Presiden Federasi e-Sports Asia Selatan ini menganggap, anak asuhnya tak akan bisa bersaing maksimal. "Faktor update permainan dan beberapa pach anyar dari tokoh-tokoh di e-Sports tersebut menjadi kunci. Kami harus bekerja keras menyetarakan dengan tim-tim lain," sebut Suji.
Pada e-Sports Asian Games 2018,, India akan ikut serta dalam empat permainan, yakni Pro Evolution Soccer (PES), Clash Royale, HearthStone dan Arena of Valor. India mengandalkan Navaneetha Anand dan Ankur Diwakar pada nomor PES. Lalu, Tirth Mehta (HearthStone) serta Karan Manganani (Clash Royale).
Arti Penting
Keseriusan India menjadi bagian dari arti penting cabang e-Sports yang melakoni eksibisi pada Asian Games 2018. Federasi e-Sports Asia (AeSF) mengungkapkan, ada enam permainan e-Sports yang akan dipertandingkan, yakni League of Legends, Hearthstone, Starcraft II, Pro Evolution Soccer (PES), Clash Royale dan Arena of Valor (AoV).
E-Sports mengalami perkembangan yang luar biasa dalam beberapa tahun terakhir. Menurut AeSF, ada 400 juta orang yang menyaksikan cabang e-Sports. Pada Piala Dunia League of Legends 2017, jumlah penonton via tayangan live di YouTube dan televisi menembus angka 46 juta orang.
Sisi hadiah juga menjadi daya tarik tersendiri. Pada kejuaraan dunia DOTA2, yang menjadi satu di antara permainan MOBA, total hadiah sebesar 25 juta dolar. Artinya, jika satu tim e-Sports ada 5 atlet, masing-masing penggawa membawa pulang minimal 2 juta dolar AS.
Kini, saat Asian Games menampilkan eksibisi cabang e-Sports, publik akan menunggu apakah magnet tersebut akan menular di Jakarta-Palembang bulan depan.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement