Choirunisa Menangis di Pelukan Ibunda Usai Gagal Rebut Emas Asian Games

Choirunisa kalah di final panahan putri individual dari atlet Tiongkok di Asian Games 2018.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 28 Agu 2018, 12:45 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2018, 12:45 WIB
Choirunisa Diananda
Pemanah putri Indonesia, Choirunisa Diananda, saat berlaga pada nomor recurve women individual Asian Games di Lapangan Panahan, Senayan, Jakarta, Selasa (28/8/2018). Choirunisa Diananda mendapat medali perak. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Liputan6.com, Jakarta - Choirunisa Diananda tampak kecewa gagal mendulang medali emas Asian Games 2018 untuk Indonesia dari cabang panahan nomor recurve women's individual. Choirunisa harus puas meraih merali perak.

Pepanah asal Surabaya itu kalah dari atlet Tiongkok, Zhang Xinyan, di Lapangan Panahan Kompleks Gelora Bung Karno, Selasa (28/8/201. Choirunisa kalah 7-3.

Usai pertandingan, Choirunisa langsung mencari ibunya, Ratih Widyanti. Dia pun langsung memeluk ibunya dan menangis setelah gagal meraih medali emas Asian Games 2018.

"Maaf mah.. Maaf, Nisa belum bisa berikan yang terbaik," kata ibunya menirukan tangisan Choirunisa yang menangis dalam pelukannya seusai laga.

Ratih melanjutkan, sebelum pertandingan, Choirunisa memang terlihat gugup. Bahkan, Choirunisa tidak bisa tidur jelang menghadapi partai puncak.

"Iya, semalam dia tidak bisa tidur. Dia tanya, 'Ma, ini kenapa yah tidak bisa tidur," ujar Ratih.

* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di sini

 

Lawan Lebih Siap

Choirunisa Diananda
Pemanah putri Indonesia, Choirunisa Diananda, saat berlaga pada nomor recurve women individual Asian Games di Lapangan Panahan, Senayan, Jakarta, Selasa (28/8/2018). Choirunisa Diananda mendapat medali perak. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Sementara itu, Choirunisa mengungkapkan kekecewaannya kepada awak media. Namun, dia tak mau menyalahkan orang lain. Dia menilai lawannya lebih siap.

"Perasaannya kecewa, tapi mungkin disuruh lebih latihan keras sama Allah," ujar peraih medali emas SEA Games 2017 di Malaysia itu.

Sepanjang pertandingan, kata Choirunisa, kecepatan angin sangat mempengaruhi akurasi anak panahnya. Dia terkejut ketika angin datang sangat kencang saat pertandingan.

"Pas latihan, anginnya tidak ada, tapi pas bertanding, apalagi di babak penentu, di sana anginnya ke kanan," kata wanita berusia 21 tahun tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya