Air Mata Diananda Choirunisa Tumpah di Bahu Sang Ibu Seusai Raih Perak Asian Games

Diananda Choirunisa gagal menjadi juara cabang panahan di Asian Games 2018.

oleh Muhammad Ivan Rida diperbarui 28 Agu 2018, 13:10 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2018, 13:10 WIB
Diananda Choirunisa
Pepanah Indonesia, Diananda Choirunisa, (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Jakarta - Pepanah putri Indonesia, Diananda Choirunisa, gagal menjadi yang terbaik seusai kalah dari wakil China, Zhang Xinyan, dalam perebutan emas nomor recurve putri perorangan Asian Games 2018, di Lapangan Panahan, Jakarta, Selasa (28/8/2018).

Diananda kalah tipis setelah melewati pertandingan sebanyak lima set. Set pertama dimenangi Zhang dengan skor 30-28. Kemudian pada set kedua, laga berakhir 28-28.

Set ketiga Diananda bangkit dan menang dengan skor 28-27. Namun, dia lagi-lagi takluk oleh Zhang 24-29 pada set keempat. Pepanah putri Indonesia semakin tertekan dan menyerah 27-30 pada set terakhir.

Gagal juara membuat perasaan Choirunisa campur aduk. Target emas yang sempat disematkan kepadanya harus sirna. Air mata sosok 21 tahun itu kemudian tumpah di bahu sang ibunda setelah pertandingan.

Momen Diananda Choirunisa ketika menangis di bahu sang ibunda karena gagal meraih emas Asian Games 2018. (Bola.com/Muhammad Ivan Rida)

Diananda terlihat terpukul dengan hasil tersebut. Lebih kurang lima menit ia menangis di bahu ibunya karena tak kuasa menahan kecewa gagal mendulang emas.

Meski tak meraih emas, Diananda Choirunisa tetap membuat Indonesia bangga. Raihan tersebut merupakan medali pertama bagi cabor panahan di Asian Games 2018.

Sumber: Bola.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya