Musim Rambutan, Pedagang Buah Reguk Untung

Pedagang buah menyatakan, gempuran apel impor tidak terlalu menganggu penjualan apel lokal.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 12 Mar 2014, 08:06 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2014, 08:06 WIB
harga-buah-naik-140131b.jpg

Liputan6.com, Jakarta - Pedagang buah menilai, gempuran apel impor yang masuk di pasaran tidak terlalu berpengaruh terhadap penjualan apel lokal. Hal itu karena baik apel lokal dan impor sama-sama diminati oleh masyarakat.

 

Garin, pedagang buah di pasar Kebayoran Lama mengatakan, pembelian apel impor lebih mahal dibandingkan apel lokal. Biasanya ia membeli apel impor seperti apel fuji sekitar Rp 25 ribu per kilogram (kg) dari pasar induk Kramat Jati.

 

"Buah impor jauh lebih mahal dibeli Rp 25 per kilo gram, lalu jual apel fuji sekitar Rp 30 ribu per kilo gram," ujar Garin, saat ditemui Liputan6.com, Rabu (12/3/2014).

 

Ia menambahkan, kalau apel lokal biasanya membeli seharga Rp 15 ribu per kg. Lalu Garin menjual kembali apel lokal seharga Rp 20 ribu per kg. Namun Garin enggan menjelaskan lebih detil jumlah penjualan buah apel itu per hari. Garin mengungkapkan, penjualan apel fuji dan apel lokal seperti apel malang sama larisnya.

 

Akan tetapi, Garin menuturkan, pasokan apel malang sempat sepi di pasaran akibat pasokan minim karena letusan Gunung Kelud, Kediri, Jawa Timur. Hal itu karena apel malang cepat busuk akibat terkena abu erupsi Gunung Kelud. Oleh karena kondisi apel malang cepat busuk, pemasok di pasar induk Kramat Jati enggan memasoknya.

 

Selain itu, ia menjelaskan, penjualan buah tergantung dari musimnya. "Misal kalau musim dukuh, yah banyak konsumen yang membeli dukuh," kata Garin.

 

Melawati, salah satu pedagang buah di pasar Kebayoran Lama pun senang dengan musim rambutan pada Maret ini.  Penjualan rambutan cukup laris.  "Kalau lagi musim gini ya ramai" kata Melawati.

 

Melawati mengaku, keuntungan yang didapat jauh lebih besar dari ia berjualan buah biasa. Namun ia tidak menyebutkan berapa besaran  keuntungan yang didapat.

 

Melawati mengakui,  jumlah rambutan yang dijual untuk saat ini bisa mencapai 100 sampai 200 ikat per hari yang didapat dari Subang. Ia pun harus merogoh kocek sekitar Rp 500 ribu untuk jasa angkut buah rambutan. "Saya membeli rambutan sekitar Rp 6 ribu, dan dijual dengan harga Rp 8 ribu-Rp 10 ribu tiap ikat," kata Melawati.


Berikut pantauan harga buah oleh liputan6.com:

Apel malang Rp 20 ribu per kg

Apel fuji Rp 30 ribu per kg

Apel merah washington Rp 30 ribu per kg

Jeruk mandarin Rp 20 ribu per kg

Dukuh Rp 15 ribu per kg

Anggur Rp 70 ribu per kg

Jeruk lokal Rp 20 ribu per kg

Kelengkeng Rp 15 ribu per kg

Pir Rp  20 ribu per kg

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya