Orang RI Ingin Pensiun Lebih Cepat Ketimbang di Negara Maju

Hasil survei HSBC yang dilakukan awal tahun 2014 menunjukan adanya kesenjangan yang tinggi antara keinginan dan realisasi pensiun di Indone

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 16 Apr 2014, 15:19 WIB
Diterbitkan 16 Apr 2014, 15:19 WIB
Pensiunan
(Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Hasil survei HSBC  yang dilakukan awal tahun 2014 menunjukan adanya kesenjangan yang tinggi antara keinginan dan realisasi pensiun di Indonesia.

"Indonesia pensiun rata-rata di usia 58 tahun.Maunya kapan? Rata-rata 55 tahun," kata SVP and Head of Wealth Management HSBC Indonesia, Steven Suryana, di Jakarta, Rabu (16/4/2014).

Hal tersebut berbeda halnya dengan yang terjadi di negara-negara maju seperti Kanada, Amerika Serikat, dan Perancis.

Untuk Kanada, keinginan dan realisasi usia pensiun sama yakni 63 tahun. Begitu pula dengan Amerika Serikat 65 tahun, Perancis 62 tahun. "Negara maju, matching," ujar dia.

Steven mengatakan, tingginya gap tersebut dipengaruhi posisi Indonesia yang saat ini masuk dalam kategori negara berkembang.

Jelas dia, karena negara berkembang berarti taraf hidup semakin tinggi, juga rencana pensiun lebih muda cenderung meningkat.

Padahal, kesenjangan yang tinggi disebabkan perkembangan ekonomi dan kecenderungan pensiun muda sangat berisiko. Hal tersebut karena adanya inflasi yang mengakibatkan biaya hidup menjadi tinggi.

"Perlu dipikirkan. Harapan hidup meningkat, mereka  ingin pensiun lebih muda. Gapnya semakin besar. Ini yang harus kita tutup," ujar dia.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya