Frekuensi Perjalanan KRL Berkurang Akibat Listrik PLN Padam

Gangguan perjalanan KRL terjadi karena pemadaman listrik dari PLN yang menyebabkan salah satu gardu pada jalur rel tak dapat suplai listrik.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 12 Mei 2014, 18:09 WIB
Diterbitkan 12 Mei 2014, 18:09 WIB
titik-pemadaman-listrik-sumedang-130401b

Liputan6.com, Jakarta - PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) mengucapkan permohonan maaf kepada seluruh pengguna jasa KRL pada Senin (12/5/2014). Hal itu karena frekuensi perjalanan KRL pada jalur rel layang lintas Jakarta Kota mengalami pengurangan sehingga terjadi sejumlah keterlambatan jadwal.

Direktur Utama PT KCJ, Tri Handoyo mengungkapkan, gangguan perjalanan KRL tersebut terjadi karena pemadaman listrik dari PLN yang menyebabkan salah satu gardu pada jalur rel layang lintas Jakarta Kota padam.  

"Pemadaman itu mengakibatkan tidak dapat memberikan suplai listrik secara maksimal untuk listrik aliran atas (LAA). Saat ini perjalanan KRL lintas jakarta Kota masih dapat dioperasikan namun terjadi pengurangan frekuensi perjalanan KRL," ujar Tri, dalam keterangan yang diterbitkan Senin pekan ini.

PT PLN Distribusi Jakarta dan Tangerang (Disjaya) melakukan pemadaman bergilir di sebagian wilayah Jakarta akibat adanya gangguan Pembangkit Muara Karang, Sub Sistem Kembangan dan Penghantar Muara Karang-Gandul pada hari Senin (12/5/2014).

Wilayah yang saat ini mengalami pemadaman adalah Grogol, Budi Kemulyaan, Kebonsirih, Karet, Bintaro, Ciputat, Kebon Jeruk, Serpong, Curug, dan Cengkareng Kamal," kata Deputi Manajer Komunikasi dan Bina Lingkungan PLN Disjaya, Roxy Swagerino saat berbicang dengan Liputan6.com.

Untuk mengatasi kondisi tersebut, kini PLN Disjaya melakukan pemadaman bergilir dengan waktu maksimal 3 jam dengan memperhatikan kondisi beban listrik. Pasalnya saat ini kerusakan tersebut masih ditangani PLN Pembangkitan Jawa Bali (P3B).

Untuk mengantisipasi adanya perluasan pemadaman ke wilayah lain. PLN menyarankan agar masyarakat yang memiliki genset untuk menyiapkan gensetnya. (Fik/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya