Produsen Makanan Tambah Produksi 3 Kali Lipat Jelang Puasa

Ketua Umum GAPMMI, Adhi Lukman mengungkapkan, transaksi penjualan makanan dan minuman dapat mencapai Rp 120 triliun saat Ramadan.

oleh Septian Deny diperbarui 12 Jun 2014, 14:18 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2014, 14:18 WIB
Pameran Makanan dan Minuman
(Foto: Antara)

Liputan6.com, Jakarta - Para produsen makanan dan minuman telah menambah jumlah produksi hingga tiga kali lipat dari produksi normal jelang masuknya bulan Puasa.

"Produksi ditingkatkan, bahkan beberapa jenis produk makanan dan minuman yang dipakai untuk buka puasa, sudah meningkatkan 2-3 kali dari yang normal," ujar Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) Adhi S Lukman di Kantor Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), Jakarta, Kamis (12/6/2014).

Namun dia melihat sejauh ini pemintaan makanan dan minuman saat bulan Ramadan tidak akan sebesar seperti tahun-tahun sebelumnya. Hal ini karena produk makanan dan minuman terbagi juga untuk kebutuhan pemilu.

"Kami banyak fokusnya ke pemilu. Jadi geregetnya tidak seperti tahun-tahun yang di mana permintaan itu meningkatkan untuk persediaan di toko," lanjutnya.

Meski demikian, Lukman tetapi yakin saat Ramadan tahun ini akan terjadi lonjakan permintaan sekitar 1,5-2 kali lipat jika dibandingkan dari bulan-bulan biasa dengan nilai transaksi penjualan makanan dan minuman hingga mencapai Rp 120 triliun.

"Jika melihat dari tahun-tahun sebelumnya, ada lonjakan 1,5-2 kali lipat. Misalnya pada saat normal itu Rp 60 triliun, kalau dua kalinya berarti bisa Rp 120 triliun," katanya.

Lukman juga menyatakan baru bisa memberikan data lonjakan permintaan makanan dan minuman sekitar 2-3 minggu mendatang.

"Kalau permintaan produknya hampir semua merata. Tapi terutama produk yang manis-manis yang banyak diminati. Ini belum kelihatan, presentase masih kita amati. Nanti 2-3 minggu lagi baru kelihatan berapa peningkatannya," tandas dia. (Dny/Ahm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya