Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan meminta, direksi dan komisaris perusahaan plat merah untuk melakukan penambahan terhadap anggaran yang disediakan bagi proyek reaserch and development (R&D) pada masing-masing perusahaan.
Dia mengatakan, penambahan anggaran ini bisa dilakukan melalui revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).
"Memanfaatkan momen halal bi halal ini saya mengingatkan kalau saya waktu itu meminta penyusunan RKAP. Saya minta dilakukan revisi RKAP dan akan segera saya tanda tangani. Salah satunya soal dana R&D supaya cukup," ujar Dahlan di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Senin (4/8/2014).
Penambahan alokasi anggaran R&D ini, menurut Dahlan ditujukan agar perusahaan-perusahaan BUMN ini dapat menjadi muara bagi alat-alat hasil produksi lokal yang memiliki teknologi tinggi namun kesulitan bersaing dengan alat impor.
"Yang penting alat-alat mendapatkan muara. Masalahnya banyak penemuan teknologi hasil karya anak-anak dalam negeri yang tidak bisa digunakan oleh BUMN karena waktu untuk mendaftarnya (tender) kalah karena pesaing kita sudah pernah digunakan 3 tahun misalnya. Jadi mana mungkin bisa menang tender, kalau lolos saja tidak," jelas Dahlan.
Meski demikian, Dahlan mengimbau para direksi untuk sangat selektif memilih alat-alat produksi dalam negeri dengan skala produksi kecil ini. Harus dipastikan bahwa alat-alat tersebut memang bisa berjalan dengan baik saat digunakan oleh perusahaan plat merah tersebut.
"Seleksinya juga harus pruden, harus 90% yakin bisa jalan. Dan kami juga harus meyakinkan nantinya bisa jalan karena memang sudah lolos tender," lanjutnya.
Dengan penggunaan dana R&D ini, perusahaan BUMN terutama yang padat teknologi tidak perlu takut dianggap menyalahi aturan dengan menggunakan alat-alat tersebut.
"Ini tidak akan jadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) karena menggunakan dana R&D tetapi. Jadi tidak perlu ragu-ragu akan menyalahi aturan. Ini harus segera dilakukan, karena banyak penemuan hebat bangsa ini yang tidak ada muaranya, sehinga kita hanya bisa jadi bangsa pengimpor," tegas Dahlan.
Dia berharap, perusahaan BUMN yang padat teknologi seperti PT Pertamina, PT PLN untuk menambah anggaran R&D hingga mencapai ratusan miliar rupiah.
"Pertamina bisa Rp 100 miliar, PLN Rp 100 miliar, BUMN-BUMN karya mungkin Rp 50 miliar. Kalau Pertamina mampu mungkin bisa Rp 200 miliar," tandasnya. (Dny/Ahm)
Dahlan Minta BUMN Tambah Dana Riset dan Pengembangan
Penambahan anggaran riset dan pengembangan ini untuk meningkatkan produk lokal sehingga dapat digunakan oleh perusahaan BUMN.
diperbarui 04 Agu 2014, 18:18 WIBDiterbitkan 04 Agu 2014, 18:18 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Awas, Penyakit Tulang Belakang yang Tak Ditangani Berisiko Picu Depresi
Reaksi Jujur Shin Tae-yong soal Jepang Bawa Skuad Liga Champions ke Kualifikasi Piala Dunia 2026
Sambut Hari Kesehatan Nasional 2024 Kemenkes Harap Sistem Kesehatan Indonesia Lebih Mandiri
Warga Sitaro Diminta Patuhi Radius Bahaya Gunung Ruang
8 Potret Rumah Arafah Rianti yang Luas, Viral Dilabrak Tetangga karena Parkir Mobil
Alasan Farhat Abbas Laporkan Denny Sumargo ke Polisi: Karena Aku Waras, Makanya Laporin Hukum
Hoaks Makin Banyak Saat Ketegangan Politik Meningkat
Comeback BTS Diduga Bakal Ditunda hingga 2026, Komentar Pimpinan HYBE Mengundang Spekulasi
PPN Pasok Bahan Bakar Ramah Lingkungan HVO ke Vale Indonesia
Memahami Classical Conditioning: Teori Pembelajaran yang Mengubah Perilaku
Sikap Orangtua yang Tanpa Disadari Menurunkan Rasa Percaya Diri Anak
Memahami Sociopath, Ini 6 Ciri-Ciri yang Harus Diwaspadai untuk Perlindungan Diri