Liputan6.com, Jakarta - Pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2015 antara pemerintah dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR hanya berlangsung kurang dari satu jam. Keduanya sepakat untuk mempertajam program Presiden baru Joko Widodo (Jokowi) dalam Rapat Panitia Kerja (Panja) RAPBN tahun ini.
Menteri Keuangan (Menkeu) Chatib Basri mengungkapkan, pihaknya membuka diri terhadap masukan para anggota parlemen, terutama dari pemerintahan Presiden baru. Program-program dari Jokowi dapat masuk dalam RAPBN 2015.
"Kalau pemerintahan baru datang dan mengusulkan penyesuaian harga BBM bersubsidi bisa dijelaskan secara rinci di Panja. Kami siap memberikan perhitungan, rinciannya, apa konsekuensinya, dan sebagainya," jelas dia saat ditemui di Gedung Banggar, Jakarta, Senin (1/9/2014).
Chatib mengatakan, RAPBN 2015 disusun sedemikian rupa di pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk memudahkan pemerintah baru mengutak-atik anggaran guna membiayai program sesuai visi misinya.
"Saya tidak mau bicara tentang kabinet mendatang, karena mereka punya keputusan sendiri. Yang jelas, program-program mereka bisa dimasukin ke RAPBN 2015. Asalkan tim transisi datang dengan programnya di Panja," ucap dia.
Tentunya, sambung Chatib, bila terjadi perubahan akibat program tersebut, maka defisit anggaran berpotensi melebar dari asumsi 2,32 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Sementara itu, Kepala Bappenas atau Menteri PPN, Armida Alisjahbana mengaku, telah menyiapkan pemetaan atau persandingan apa saja yang sudah tertera dalam RAPBN 2015 dengan visi misi Presiden terpilih.
"Itu visi misi sesuai bidang, misalnya pendidikan, kesehatan, ketahanan pangan, infrastruktur dasar, energi. Perubahan ini ada yang bisa langsung diakomodir dan ada yang perlu penyesuaian lagi," tambah dia.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menyatakan, sejauh ini asumsi pertumbuhan ekonomi, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, inflasi, lifting minyak dan gas, SBN 3 bulan masih sejalan dengan proyeksi.
"Kalau ada penyesuaian, kami akan diskusikan lebih rinci. Tapi untuk saat ini, asumsi tersebut masih sejalan dengan proyeksi," pungkasnya. (Fik/Gdn)
Menkeu Siap Tampung Usulan Kenaikan Harga BBM dari Tim Transisi
Menkeu Chatib Basri mengungkapkan pihaknya membuka diri terhadap masukan para anggota parlemen, terutama dari pemerintahan Presiden baru.
Diperbarui 01 Sep 2014, 14:49 WIBDiterbitkan 01 Sep 2014, 14:49 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Produksi Liputan6.com
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
3 Kiper Terburuk Manchester United Sepanjang Sejarah: Andre Onana Selamat dari Daftar
Menteri Hukum Bantah Intervensi Kehakiman oleh Presiden Prabowo Subianto
Inilah Asal-usul Nama Kawasan Sukamiskin
Arti Mimpi Dimarahi Orang: Makna dan Tafsir yang Perlu Diketahui
Viral, Pengendara Motor Tantang Kereta Api di Probolinggo Berakhir Innalillahi
Mimpi Memakai Gelang Emas Menurut Islam: Tafsir dan Maknanya
Bulog Banyuwangi Targetkan Serap 53.000 Ton Gabah dari Petani
AHY soal Posisi Bendum Demokrat: Disampaikan di Kongres
Saksikan Live Streaming Liga Inggris Manchester City vs Liverpool 23 Februari 2025, Segera Dimulai
Ruang Gema
Wacana Dana Arab-Islam untuk Rekonstruksi Gaza di Tengah 'Ancaman' Trump
Tujuan Belajar Mahasiswa: Panduan Lengkap untuk Sukses di Perguruan Tinggi