Baru Dua Hari Ngantor, Menko Maritim Sudah Pusing Soal Kuota BBM

Indroyono Soesilo mengungkapkan, menjaga kuota BBM subsidi merupakan salah satu program yang harus dilaksanakan pemerintah.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 28 Okt 2014, 21:34 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2014, 21:34 WIB
Indroyono Soesilo
Indroyono Soesilo (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Kuota bahan bakar minyak (BBM) subsidi tahun ini terancam jebol dari target 46 juta kiloliter (Kl). Apakah dengan kehadiran Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) baru Sudirman Said yang berada di bawah naungan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman mampu menjaga volume BBM subsidi tetap aman?

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Indroyono Soesilo mengungkapkan, menjaga kuota BBM subsidi merupakan salah satu program yang harus dilaksanakan pemerintah.

"Seperti masalah listrik itu menyangkut tiga sumber daya yakni batu bara, hydro (air) dan panas bumi (geothermal). Bagaimana langkah-langkah ke depan (menjaga kuota BBM) itu menteri sektornya yang mengatur," kata dia usai Rakor Gabungan di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (28/10/2014).

Indroyono menegaskan, pihaknya belum berkoordinasi dengan Menteri ESDM Sudirman Said terkait hal tersebut. Dia justru berkilah bahwa dirinya baru satu hari menjabat Menko Maritim.

"Sampai sekarang saya belum membahas dan dia pun belum melapor. Saya baru berapa hari sih jadi Menko? Satu hari kan. Nanti saya cek," paparnya.

Sementara Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menyatakan, pemerintah akan berupaya menjaga defisit anggaran tetap dalam level aman walaupun cukup berat di bawah 2,45 persen tahun ini.

"Pokoknya kami jaga sampai defisit tetap terkontrol. Tapi berat kalau di bawah 2,45 persen karena melihat penerimaan (turun) akibat perlambatan ekonomi," terang dia.

Kementerian Keuangan akan fokus menggenjot penerimaan negara dari sektor cukai dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). (

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya